Bukan hal yang aneh lagi jika saya selalu heboh searching info angkutan umum setiap akan mengikuti suatu kegiatan di lokasi yang baru, maklum jika bertanya pun seringnya mendapat jawaban, "wah, kurang tahu tuh, soalnya biarpun tinggalnya dekat, tapi nggak pernah kesana-sana".
Begitu pula ketika saya ingin mengikuti seminar fantastik pada tanggal 15 Desember yang diadakan oleh Komunitas Aku Cinta Islam ini. Acara yang sedianya akan diadakan di Masjid A.R. Hakim UI Salemba, dipindahkan ke Gedung Pusat Rabbani di Rawamangun.
Jadiiiii.... saya yang tadinya sudah tenang karena sudah menemukan rute angkutan ke UI Salemba seketika langsung melotot, "Yaa Allah, dimana lagi ini..?!", *Gubraaakkk #TengkurepNyungsepDiKasur
Panik melanda, walau sebenarnya sudah biasa diberi petunjuk sama Allah di detik-detik terakhir, tapi tetep wae masih dag dig dug trataptratap..
Saking benar-benar penasarannya saya dengan kepenulisan, berangkat juga akhirnya dengan berbekal bismillah, as always ~(^ v ^)~, mau nyampe mau tidak mah wallahua'lam.
Ba'da Shubuh jam 5 dari Karawang sampai di Stasiun Senen tepat jam 06.45 , segera saya menyeberang ke Terminal Senen. Yang di pikiran saya hanya bismillah tanya ke... emmm .. apa ya sebutannya buat abang-abang sama mpok-mpok yang biasa teriak-teriak nunjukin angkutan tuh...ya pokoknya tanya ke beliau-beliau itu lah, entah angkutannya ada ataupun tidak hahaha.
"Bang, maaf ya, kendaraan yang ke Rawamangun ada nggak ya?", pertanyaan yang aneh ya...saya juga heran kenapa tanyanya 'ada atau nggak', bukannya malah tanya 'yang mana ya'., hadeeehhh (-__-")a.
Barakallah, si abang langsung jawab sambil ketawa, "mau kemana lagi mbak? ada tuh naik 03 ye, tunggu aje disini bentaran juga lewat"
Nyengir dech saya, si abang sampe hafal saking seringnya tampang bloon saya muncul di situ, "hehehe iye Bang, ini mau ke Gedung Rabbani, itu lewat sana khan?"
"Ooo kesono, iye ntar turun pas di depannye, ntar pesen aja ama sopirnye ye", lebar langsung senyum saya, "waahhh alhamdulillah, makasih ye Bang".
Benar saja, metromini datang dan saya sudah duduk manis di dalamnya dengan jaminan dari si abang sopir yang ramah dan sopan bahwa saya akan diturunkan tepat di depan lokasi walaupun mesti lewat belakang karena jalan di tutup, biasa car-free day. Daaaaaannnn beberapa menit kemudian, saya sudah sampai dengan selamat di Gedung Pusat Rabbani, huwaaaaaaaa...*JingkrakJingkrakDalamHati.
Senang sekali bisa sampai di lokasi dan siap mengikuti acara, walaupun pastinya muka saya paling kucel, yach bisa dibayangkan jika saya berangkat ba'da subuh itu saya mandinya jam berapa. Bocoran sedikit ya, saya mandi jam 3 dan menempuh perjalanan dan acara dimulai pukul 9 dan kebayang dong yaaa *\(^v^)/*
Selama mengikuti acara, konsentrasi benar-benar saya maksimalkan, tidak mau kehilangan ilmu apapun walau secuil *eaaLebayKakak.
Sesi pertama diisi Akhi Rahman, penulis buku I Believe plus founder @ManJaddaWaJadaa. Ngiri sama pemuda yang satu ini, masih muda tapi hidupnya sudah lurus sehingga penuh berkah, betapa bangga orang tuanya ya. Biarpun saya sudah tua, tetap beliau ini saya jadikan contoh untuk saya. Guru tuh datangnya dari mana saja dan boleh siapa saja to.
Lanjut ke sesi kedua diisi oleh Kang Arif Rahman Lubis, penulis buku Keajaiban Cinta Rasul dan sekaligus founder @Teladan Rasul. Beliau berbagi ilmu tentang bagaimana menuangkan ide menjadi sebentuk karya tulis yang bobotnya padat sekali menurut saya, sehingga mau kedip pun saya mikir beberapa kali, sayang banget kalau sampai ketinggalan satu kata saja. Judul presentasi beliau kalau tidak salah baca dari tulisan saya yang acak kadul adalah "Mengikat Ide Menuliskan Kata". Jelas tulisan saya berantakan karena mata fokus ke depan, tangan menulis apapun materi yang disampaikan, serasa jadi wartawan jadul yang kemana-mana bawa catatan kecil dan ballpoint hihihi
Next, beranjak ke sesi ketiga yang dimulai setelah jeda sholat dhuhur dan ngemil. Ketinggalan sedikit sich karena saya turun ke toilet dulu sama Nia. Oh iya Nia, hampir ketinggalan, disini bertambah lagi saudara dan satu yang akhirnya jadi akrab berlanjut di luar acara. Namanya Nia, manis dech orangnya, yang mau kenalan silahkan follow @nia_hnie hehehe. Well, kembali ke seminar, sesi ketiga ini diisi oleh Teh Nunung Fathur yang Subhanallah semangatnya buuukkk, salut sama beliau ini, biar sudah siang juga semangatnya patut dicontoh. Teh Nunung ini penulis buku Tausiyah Cinta dan sekaligus founder @SobatLoversh dan @TausiyahKu. Beliau berbagi pengalaman tentang bagaimana mulai membentuk komunitas dakwah dan apa saja keinginannya yang masih ingin diwujudkan di bidang dakwah. Terpukau benar saya, Ibu rumah tangga yang wow sekali. Cerewetnya mirip sekali sama ibu saya #ehh ampun Teteh ~(_ _"~), efek kangen ibu ini hiks.
Dan akhirnya sesi terakhir tiba, kali ini diisi oleh Mas Firdaus Agung dan Mbak Tri Prihantini dari Qultum Media. Beliau-beliau ini editor, subhanallah keren ya editor *ngilerLiatOrangCerdas. Nah, kali ini penjelasan dari sisi penerbit. Apa yang dicari penerbit, proses redaksional itu seperti apa, cara mengirim naskah itu bagaimana dan sebagainya dan lain-lainnya.
Sebagai penutup acara, panitia menyertakan sesi perkenalan dengan para admin di balik akun-akun dakwah yang bertebaran di twitland dan sesi foto bersama.
See, padat merayap sarat manfaat khan?! Acara seperti ini yang saya suka, manfaatnya dapat walaupun biaya yang dikeluarkan tidak seberapa. Andai lebih mahal pun Insya Allah saya tetap akan ikut, beneran dech tidak ada satu kerugian pun yang saya temukan.
Sebelum pulang, saya dan Nia menyempatkan untuk mampir ke stand Sedekah Harian dan mendaftarkan diri untuk ikut berpartisipasi. Eh ternyata dapat kaleng kerupuk mini warna merah untuk ngumpulin sedekah harian di rumah hahaha. Fungsinya mirip seperti Kencleng edaran dari Daarut Tauhiid, tapi ini bentuknya kaleng kerupuk, lucu dech.
Di metromini dalam perjalanan balik ke terminal Senen dan akan menuju Stasiun Kemayoran, saya tersenyum mengingat kembali acara sehari itu, puas hati mengikutinya, tapi tiba-tiba......kkkrrrruuuuukkkkkk...ow ow...perut saya mulai menyanyikan senandung ratapan kelaparan. Waduh, sabar ya perut, baru ingat saya kalau dia sejak subuh belum terisi nasi. Nasi lho ya yang saya sebut karena walau disediakan snack dan saya sendiri bawa snack berat untuk pengganjal perut, tapi yang sering saya lupa adalah bahwa Saya warga Negara Indonesia asli, yang jika belum makan nasi maka belum sah dinamakan makan. _(>,<")_ xixixi
Tibalah saya di Stasiun Kemayoran di saat yang PAS dan TEPAT. Ya, TEPAT saat jendela loket ditutup dan PAS tulisan "TIKET HABIS" dipasang. Kebayang wajah bloon saya di depan loket dan itupun saya masih bertanya pada petugas loket, "Oh, tiketnya habis ya?" #doooooooooohhhhh... khan itu tulisannya bilang gitu...
"Yasuda Dy, tunggu kereta berikutnya 1,5 jam lagi. Nanti jam 10 juga sampai di Karawang ini", kata hati menenangkan.
What itu Apakaaahh???!!! Betapa jam 10 malam itu sesuatu. Coba si abang kondektur tadi tidak melongo wae sampai kelewat stasiunnya, saya khan tidak harus berjalan agak lumayan jauh biar bisa sampai sini. Tapi ya protes juga percuma, mestinya saya bersyukur bisa sampai stasiun tanpa patah kelingking atau keseleo kuku.
Sejurus kemudian terdengar teriakan..."horeeee sempat makan soto ayaaaammmm"...dan itu dari perut saya.. Astaghfirullah perutkuuuuuu....
PS : Ucapan terima kasih saya yang tak terhingga kepada Komunitas Aci dan para pemateri atas ilmu yang telah dibagi, Jazakumullah khairan katsiiran
Para Admin dibalik akun dakwah di Twitland |
Sesi Foto Bareng |
Me and Nia (^-^) |
Dari kiri ke kanan : Saya, Teh Nunung, Akhi Rahman, Nia, dan satu lagi siapa ya ini kemarin yang saya ajak foto bareng. Afwan, Mention ya ukhti (^-^) |