Pages

Monday, September 22, 2014

Independence Day Run 2014 : I Got My Medal *\(^o^)/*


Late Post... Late Post...! Utang postiiiiiingggg....akakakak!!!

Seperti yang sudah kuceritakan dalam posting sebelumnya, aku ikut-ikutan acara ini sesaat setelah mendapat kabar dari teman sekantor *cuih yang orang kantoran wkwkwk.
Kebetulan acara weekendku sedang kosong dan naskah yang sebelumnya sempat mengobrak-abrik akalku -yang sebenarnya juga nggak sehat-sehat banget itu- sudah rampung dengan berantakan, jadi yaaaa... ketimbang bengong berdiam diri kayak monyet kena wasir ya, mending menjerumuskan diri ke acara ini khan ya.?!

Awalnya, rombongan tim Bumijaya Adventure yang akan berangkat ada berdelapan (7 pria dan 1 wanita), terbagi di kategori perorangan 17K dan 8K.

Berikut formasi awalnya :
1. Om Agus Setiawan - Ketua Umum Bumijaya Adventure
2. Om Riki
3. Om Deddy (berangkat sendiri bareng rombongan keluarganya, ketemu di Monas)
4. Bang Marta.
5. Kiki (noh, Ki..promo gratis di blog'ku nih wkwkwk)
6. Bang Christian.
7. Bang Khaerul
8. and ME of course, yang badannya paling gede plus wajahnya paling ganteng (PS. Cek fitnah ini di foto terlampir..!)

Rencananya, kami akan berangkat dari Karawang tepat pukul 03.00 dini hari, dengan pertimbangan bahwa jam segitu itu pasti kondisi tol masih lengang. Tapi ketika jarum jam tertangkap mata sudah melangkah di angka 03.15, Bang Chris dan Bang Khaerul belum juga menampakkan diri.

H2C dong ye...! Dag dig dug bledag bledug tuh suara jantung bising banget karena was-was dalam penantian #eaaa
Well, akhirnya kami putuskan untuk berangkat pukul 03.30 tanpa mereka berdua.

Tiga puluh menit meleset dari rencana awal, mobil yang pada akhirnya hanya berisi 5 orang dari Tim BA itu dipacu kencang oleh Bang Marta. Baru juga mobil melaju sejauh 100 meter dari gerbang kantor, mobil mendadak diarahkan memutar balik karena baru tersadar kalau STNK mobil nggak ada di tempatnya.
Sesampai di pos, Mr. Satpam teriak, "Itu khan ada di laci dashboard!"

#JDAARRR...

Gusti Allah! Tawa kami meledak kencang nggak bisa ditahan lagi.
Entah akan ada apa hari itu, karena sebelumnya juga, aku dan Kiki balik lagi ke kosan Kiki untuk mengambil hp-nya yang ketinggalan. Dalam hati berkhusnudzon saja sama Allah, semoga ini pertanda baik!

Baiklah, mari kembali ke speedometer!
Dari 80 km/jam, lanjut ke 100 km/jam, kemudian tersadar rasanya semakin melayang, iseng-iseng aku ngelirik dong ya... 120 km/jam dan kami hanya terkekeh sambil menikmati lantunan musik yang cukup memicu letupan semangat di awal pagi itu.

Makin lama, naik mobil itu kayak naik jet coaster, ngelirik lagi deh.
Dan... waaaahahahaha 140 km/jam, Cyint!
Gas pol tapi pegangannya mantap banget, Blothel!
Kiki sempat nyeletuk sih, "Buset dah! Kayak di Eropa ya, KANAN TERUUUSSS!!!"

Nggak sampai satu jam kami sudah sampai di lokasi. Sembari bersiap-siap menunggu adzan subuh, Bang Marta ngedarin botol yang nampak berisi seperti air mineral biasa, dia sudah neguk duluan dan bilang dengan manisnya, "Nih, semua kudu minum, ya!"

Sebenarnya dari awal sudah curiga dengan ekspresi wajahnya, tapi karena dia sudah minum duluan, ya kami percaya saja. Dan benarlah adanya, seteguk yang masuk ke tenggorokan, membuat mataku seketika melotot.
"ASIIIINNN LOOOOO...!!!".
Yang keluar bukan asem atau kampret karena air itu asinnya emang nampol banget sampai-sampai bikin ubun-ubunku jingkrak-jingkrak.

"Gila, ini air laut ye?", yang lainnya juga sama ekspresinya, matanya langsung membulat sesaat setelah menikmati air surga itu. Dijamin, lidah pasti langsung mengkeret deh. Menurut pelaku yang pagi itu memerintahkan kami meminum air itu, fungsi si air adalah untuk menghindarkan kaki dari resiko kram.
Ya wis lah, nurut saja sama pendaki satu itu.

"PUAS LO, BANG?!" wkwkwkwk.

Lanjut ba'da sholat subuh, kami berjalan kaki menuju lokasi Start. Setelah memasuki area Monas, kami warming up, lari santai saja. Bahkan saking santainya, rasanya bukan lari, tapi ngesot hahahaha.

Setelah sempat narsis-narsisan dan menyepakati lokasi untuk berkumpul lagi, kami lari agak ngebut ke garis start.
Pelari 17K dilepas lebih dahulu oleh Bapak Presiden RI Soesilo Bambang Yoedhoyono, menyusul beberapa menit kemudian para  peserta 8K juga mendapat giliran. But wait, puluhan ribu peserta bergerak menyemut, tapi nggak lari. Heran khan jadinya, secara posisiku ada di tengah, benar-benar terhimpit.
Beruntung porsi tubuhku mungil, jadi bisa menyelinap mencari celah-celah sempit supaya bisa sampai agak depan sekaligus membayar rasa penasaranku atas menyemutnya puluhan ribu manusia itu.
And you know what?! Ternyata mereka sibuk jeprat jepret mengabadikan senyum Pak Beye dll.
Ya Ampuuuuuuuunnnn.... yang di belakang sudah kesandung-sandung langkahnya, malah yang di depan nganeh-nganehi.

Ribet dong ya! Akhirnya begitu dapat sedikit celah, aku langsung saja ngeloyor lari. Kesempataaaannnnnnn wakakakakakak..... andai lari semua, aku pasti sudah nggak berdaya....berkah tahajjud daaahhh...!!!

Bismillah... Go... Go... Go...Run... Run... Run...!!!
Tapi tetap saja santai larinya, khan ngikutin suara music di headset yang sama sekali nggak pernah lepas dari telingaku. Musicnya nge-beat banget sih, jadi ya lumayan lah speed-nya.

Aku nggak muluk-muluk pingin menang atau semacamnya, gila aja, itu lawannya atlet semua, ya gempor beneran kalau maksain. At least aku pikir semoga masih bisa dapat salah satu medalinya, buat Ibu sama Bapak yang super khawatir sama kesehatanku, dan juga tim BA yang ikutan memompa semangatku.

Badan sudah basah kuyup karena keringat, baju udah lengket banget nempel ke badan, nggak nyaman banget lah pastinya karena aku sendiri sih gampang banget berkeringat, jadi gerak dikit saja sudah banyak lemak tubuh yang kebakaran.

Lelah, iya lelah, jompo dah ya lama nggak pernah latihan, padahal mah cuma 8K.
"But stay focus, dear! Garis finish udah kelihatan tuuuhhh !!!!"
Harapan buat dapat medali pupus sudah, tapi paling nggak aku tahu kalau aku masih bisa lari 8K ya.

Hey, wait! Aku disambut medaliku beberapa saat setelah melewati garis finish.
Alhamdulillah, I got my medal! Yaaaaaayyyyyyyy woohoooo...... *\(^o^)/*

Melipir dulu ngambil pisang dan air mineral, lalu ngampar di sisi kanan garis finish. Celingukan mencari anggota tim yang lain. Where are you, guys? Wish you're ok!
Cukup lama aku berdiam diri di situ menunggu kemunculan anggota tim yang lain sambil menikmati suap demi suap pisangku yang nikmat (*- my favourite fruit - *)

Perlahan aku mulai melipir menuju tempat yang sudah disepakati karena wajah mereka yang kucari tak kunjung kudapati #eaaaa.
Tapi langkahku kembali terhenti, waaaaahhh ada atraksi marching band gabungan dari TNI kalau nggak salah. 
You know what? I was crying.
Alasannya adalah.... dulu waktu SMP mau ke SMA, aku gagal seleksi masuk SMA Taruna. Harapan terbesarku dan keluargaku waktu itu, tapi yah sudahlah... forget about it! Mari kembali ke pencarian anggota tim..!

Satu per satu anggota tim mulai  ketemu di sepanjang perjalanan menuju lokasi yang disepakati sampai akhirnya lengkap semua anggota. Syukurlah semua sehat dan lapar hahahaha...

Meski sempat terkantuk-kantuk diembus semilir angin di bawah rindang pepohonan kami tetap setia menunggu hasil pengundian door prize sampai selesai.
Adakah yang dapat?
Wohoooo tentu saja... NGGAK ADA wakakakak

But, whatever happened, we're so excited, we have so much fun and for us... That day was one of our sexiest experience.

DIRGAHAYU NEGERIKU....!!!

O ya, yang baju kuning itu temenku. Bareng berangkat ke lokasi sama-sama tim kami.

Ini dia tim utuh, subuh-subuh narsis begitu sampai lokasi.
Pagi Narsiiiiiissss....!!!!

Menuju lokasi start, langkahnya kayak yang iya ajah.
Warming Up...Up...Up...!!!














Ini nih, disini kita kesandung-sandung ga jelas. -_-"

Bu Ani, don't cry we love you Ibuuu...

Keren euy.. Bapak keren....

Ganteng khan mereka...duuuuhhh.... (*Dy...inget umur Dyyy....Iya khilaf -_-")

Run...Run...Run...!!!

Aseeekkkk..... ehm... medalinya kayak yang beraaat gitu kalau nggak ditenteng mah ahahaha

Yang depan narsis, yang belakang eyke seru aja ngegosip coba... Sorry dorry morry ye Om Riki, lagi seru euy!

Dan kita berlari menuju pelaminaaannnn.... #ehh cuman kondangan (-_-") batal aja bataaallll...!!!

READ MORE >>>

Wednesday, September 10, 2014

Welcome Back to the Wild Life, Dy!




It's time to 'nyampah' lagi, JENDRAL !!!
Wooohoooo .... \(^o^)/

Aku mulai latihan fisik lagi.
Iya, I do.!
Setelah berusaha menenangkan banyak pihak terutama, Ibuku.

"Perutmu itu lho, Dyyyyyyyyyy! Bocah kok susah banget diomongin pake mulut!"
"Nggak apa-apa, Bu! Dia bakalan makin manja dan kurang ajar kalau dituruti terus.bla bla bla bla bla" 

Dan beliau menyeraaahhh! Ijin turun dong, yaaaa! Ahahaha...~(^o^~) ~(^o^)~ (~^o^)~

Ini awal mula pengabulanku atas permohonan dari sisi liar jiwaku yang sudah mati suri sejak 7 tahun yang lalu. #tsaah
Jujur ya, selama 7 tahun itu, hidupku rasanya layu *lebay kakak*.
Bergairah sih, karena tetap mengikuti kegiatan lain yang lebih anteng "as a woman". Tapi nggak maksimal gitu, nggak kayak dulu sebelum dokter mendiagnosa ini dan itu. Padahal penyakit yang disebut itu juga kayak jelangkung, antara ada dan tiada, kadang muncul dan kadang sembunyi.
So, haruskah aku ambil pusing?
Yang penting tahu batas saja khan!

Alasan lain mengapa aku banyak mengurangi aktivitas selama itu adalah karena salah satu mantanku dulu (ciyeee yang punya mantan), pernah menyampaikan pendapatnya tentangku.
Dia bilang, "Entah kenapa sikapmu selalu terlihat lebih pria dibanding aku. Kamu itu perempuan, bersikaplah sedikit lebih manis selayaknya perempuan.! Kadang aku ngerasa kamu nggak pernah butuh aku."

Deuuuhh... sedih amat, Tan! Tapi sekaligus pedes ya, banget sih!
But... Dear, Mantan! Aku terlalu pria? Apakah kamu wanita? *ngeledek dikiiittt*

Next, alasan yang semakin membuat kelesuanku mencapai puncaknya adalah ketika beberapa waktu yang telah berlalu, aku keracunan roman ingusan dalam sebuah naskah karanganku sendiri. Cengeng nggak ketulungan. Gampang mewek, gampang galau, gampang ngayal.

Dan khayalan itu terus berlanjut sampai di titik memuakkan, yaitu aku ingin khayalan itu segera terwujud sesuai inginku.

This Stupid Cinderella said, "There comes a time in my life when my sweet love story exist."

Sumpah, eneg banget khan! wakakakak!

So, mulai sekarang temanya adalah  ....
"Welcome Back to the Wild Life, Dy! Be Tough and Be an Unpredictable 'WOWMAN' as always!"

O iya, bagi yang ikutan nimbrung, harap maklum saja ya, aku lagi jaga jarak dengan kata "saya" dan "tidak". Jadi, untuk kali ini kedua kata tersebut akan digantikan oleh "aku" dan "enggak"...

*Joget Aye-Aye terserah Gw duyu Yee..! ~(^o^~) ~(^o^)~ (~^o^)~

Well, sebagai 'Ciuman Pembuka', aku mengikuti event Independence Day Run 2014 (#IDR2014) yang diadakan pada tgl. 31 Agustus 2014. Hanya kategori 8K sih, tapi lumayan lah ya, itung-itung ngukur kekuatanku masih ada di level berapa. #eaaa *sombong
Setelah beberapa hari sebelumnya aku sudah mulai nimbrung ikutan aerobic di kantor, nyempatin waktu buat yoga dan pillates sepulang ngantor, dan mulai jogging lagi tiap sabtu pagi.
Boleh lah dianggap sebagai warming up, khan nggak mungkin banget modal nekat ikutan kompetisi. Itu sih namanya bunuh diri.

Daaannn....ulasan tentang #IDR2014 akan ada di posting selanjutnya ya. Sekarang mau bikin kopi pekat aja dulu.
Capcuzz Cyint...!!!

See you on the next destination!
READ MORE >>>

Thursday, May 15, 2014

30 menit Gema yang Makin Menggema (GL ODOJ)



Foto pembuka udah bikin merinding yess ?!
Itu lima lantai full, padat, tidak lagi merayap, tapi langsung istirahat di tempat alias udah bingung nyari tempat kosong. Pokoknya waktu itu, kalau ketemu tempat duduk harus langsung ditempati, kelamaan dikit aja pasti anda akan menemukan diri anda berdiri bengong kayak sapi ompong di tengah para jamaah yang sudah duduk manis dan semua memandang anda. Buwakakakak, kebayang ya pemirsa \(^o^)/

Dua minggu sebelum acara, saya sudah hampir batal hadir. Mendadak ada rencana sama mbak Linda ke Cirebon untuk sebuah misi sosialnya dan sekaligus mampir ke keraton nonton pagelaran seni.
Ulak ulik hunting tiket kereta, ternyata tidak ada satu jadwal pun yang match dengan waktu libur weekend saya. Inilah nasib karyawan ya, suka ngenes akut sama jadwal. m(>-<)m

Jadilah detik-detik terakhir re-confirm ke mbak admin yang cantik berseri, mbak Yeti Putri Utami.
Dari group kami, ODOJ-744 (*nama group saya gedein biar ikut narsis), ada beberapa yang hadir.. Lainnya berhalangan hadir karena lokasi tinggal yang jauh ataupun juga karena sedang berada di suatu situasi yang sulit sehingga harus merelakan acara ini #tsahh.
Ini beberapa anggota 744 yang hadir, nampang bentar yess?!

á´¥ Latifa Nuraeni á´¥

Mbak Tifa ini luar biasa semangatnya.
Padahal sebulan sebelumnya dia sempat mengalami kecelakaan yang mengharuskan dia menjalani operasi perbaikan rahang, dibelain jauh-jauh datang dari Kebumen demi ikut mensukseskan acara ini lho.

á´¥ Sari Purwaningsih á´¥

Bundo Sarindo ini bekerja, berbisnis, ibu rumah tangga, dan seterusnya. Sebenarnya saya juga bingung dengan beliau, tinggal di Jakarta sudah lama sekali (walau belum lama banget sih), tapi gagal paham sama daerah seputaran Istiqlal. Ya Allah, kemano sajo bundo badindoooo tanpa bandooo....~(-,-''''!~)



á´¥ Reni Yandwi Sari á´¥

Kenapa tulisan masjidnya kebalik ya (--")a
Alias mbak Ren-Ren Pyo, artinya apa saya juga tidak paham (-,-"!) atau mungkin terobsesi lagu bermain anak-anak jaman dulu ya "Pyo mika Pyo mika Pyo es Ka" *apaanBangetSih.
Jangan ter-wow sama fotonya, Pemirsa! Foto maupun kenyataannya emang cantik sih, tapi heeyyyy...dia sudah hampir mengakhiri masa lajangnya lhooo... Sukurin wooooo telaaatt wooooo \(^o^)/



á´¥ Yeti Putri Utami á´¥
Please welcome dan mari kita sambit #ehh sambut, inilah sang admin #jreng #jreng *gelarKeset. So, what will I say? (-,-")a Ya udah lah ya, yang pasti dia cantik dan soleha dan pintar dan tegas dan suka ngomong sama tembok #aik #dooh . Sorry, foto has been removed ya, misi pribadi yang bersangkutan wekekek.

á´¥ dan saya dong yaaaa ahahahahaha á´¥
Wuhuuyyy nampang juga dong sob. Masak dari kemarin posting setoran KPM juga muka saya tidak nampak sama sekali. Ini khan rumah saya, mau saya isi apa juga terserah saya, situ sewot ya jangan baca. wohooyyyy #AwasAdaYangNyalak wkwkwk
Satu lagi sebenarnya ada yang sudah daftar tapi batal hadir di hari H karena mertuanya mendadak masuk rumah sakit. Namanya Mbak Febriska Maskarina sekeluarga. Teriring doa untuk mertua mbak Riska, semoga segera diberkahi kesembuhan yang sempurna. Amiin #seriusDoa.

Dari sepanjang perjalanan sudah ribut semua, "mbak Dy sampai mana?"
"Ntar kita ketemuan dimana?"
"Aku nebeng temanku ya say!", kata bunda Sari
"Aku sudah sampai, sekarang di depan tulisan Masjid Istiqlal Jl. Wijaya Kusuma itu lho", sahut mbak Reni.
"Aku masih di busway mbak!", mbak Tifa juga menyahut
"Dari Depok kereta turun stasiun mana mbak?", weladalah Mbak Ye juga.
"Trus ke arah mana?"
Dan saya dengan tenang menjawab : 
"Saya masih di kereta, baru juga sampai Cipinang mbak bwuahuahuahua". Lalu saya lanjutkan, "Dari Depok turun di stasiun Juanda, keluar jalan dikit dah sampai. Mbak Tifa juga sama, turun di halte Juanda, jalan dikit juga nyampai. Itu bareng aja sama mbak Ye ya, Say!"
Lhah kenapa saya jadi kayak Peta Dora sih?! (-,-"!)

Setibanya di Stasiun Senen saya sudah langsung stress karena tidak satu pun P-20 menampakkan wajahnya. Wadooowww Bajaj mana bajaj ?!?!?!?!
"Beh, ke istiqlal berapa?"
"Ya biasanya aja, Neng!" *lagi-lagi dipanggil boNeng (-,-"!)
"Biasa berapa, Beh?"
"Dua lima ya Neng?!"
"Aik, biasanya mah 10 kali, Beh! Istiqlal deket ini"
"Tambahin dikit deh yak"
"Ya udah lah, saya juga buru-buru ini. Lima belas ye, Beh?! dan jangan panggil saya boNeng!"
Weh si Babeh Bajaj malah ngakak sambil bukain pintu #tsah serasa sesaat jadi Cinderella turun tahta haizeehh...

Notif WA udah ribut banget, nanyain sudah sampai mana, padahal yang datang dari group kami hanya berapa ya, serasa ada satu kampung yang berkoordinasi, "ketemu di pintu Al Fattah, ok?!" that's what I said. Singkat.
Duh Saudariku 744, saya tahu kalian sangat mencintai saya, tapi saya juga sedang PDKT sama Babeh Bajaj biar beliau mau ngebut. bkakakakakak.

Weladalah bbm ikut teriak-teriak. Ternyata mbak Linda (mbak baru sesama jamaah kajian Ustadz Yusuf Mansur), Sekar (adik baru dari seminar kepenulisan), dan beberapa yang lain.
"Dyah, gue udah nyampe. Sekarang di tempat wudhu. Lo nyampe mana?"
"Di bajaj cint. Macet parah"
"Ya udah, gue wudhu dulu, terus langsung nyari tempat ye!"
"Ok, mbak Lind!"
Tinggal satu belokan ke arah masjid, tapi macetnya sudah makin apakaaahhhh (OoO")
"Gue dapet tempat kita biasanya. Pilar kiri no. 2 dari depan. Deket ibu-ibu yang duduk di kursi", sambung mbak Linda.
"Maakkk, aku nggak jadi datang, lagi sakit jadi sama ibu nggak boleh datang (-,-")", yang ini bbm dari Sekar.

Nunggu dapat jalan juga pasti kelamaan. Dah akhirnya saya loncat aja turun, tinggal jalan 10 langkah ini. Kasihan juga babeh bajaj biar bisa ngangkut penumpang lain. 
"Lho Neng, kagak nyampe depan aja?"
"Dih babeh, saya dipanggil boNeng lagi khan! Udah nggak pa-pa, tinggal jalan dikit ini, ntar babeh kasihan kelamaan. Puter arah ke kiri aja langsung Beh, arah kanan penuh banget! Makasih banyak ya Beh, moga lancar rejekinya hehehe"
"Amiin, makasih ye, Neng!"
Diih, another boNeng from Babeh Bajaj dan beliau mengucapkannya dengan sumringah sekali (-,-"!)

Eh, wait! Teman group saya apa kabarnya ya?! sudah dimana mereka?!
Ambil ponsel dengan maksud ingin menanyakan posisi, ternyata saya baru sadar kalau sinyal saya wafat seketika memasuki area Istiqlal. APAKAAAHHHH......w(O,O"!w)
Ya sudahlah, agak celingukan juga saya mencari kawan-kawan group sambil berjalan masuk menuju tempat wudhu.
Putus asa karena sudah tidak ketemu, saya langsung menuju tempat yang diinfokan mbak Linda karena itu satu-satunya petunjuk yang saya punya, walau saya sempat berbalik arah melihat penuhnya lokasi yang dimaksud dan saya tidak berhasil menemukannya.
Beruntung mbak Linda cekatan kirim sms ke saya, "Dyah, lo balik ke tempat yang tadi, gue panggilin lo kagak ngeliat sih!"
Baliiiiikkkkkk GRAAAADAAAAKKKKK !!!!!
Dan saya dijemput mbak Linda tersayaaanggggg v(ToT)v huhuhuhu...terharu banget...
Saya sudah bagaikan anak kutu kehilangan induk di atas sebongkah batu hitam di tengah gurun yang tandus dan diselimuti dingin dan pekatnya malam. Bayangkan, ngenes banget khaaannn (ToT)

Di tempat duduk saya dan mbak Linda, kita dapat teman baru, namanya Dhila (Novia Nur Fadhila) yang ternyata jebolan sebuah kampus yang sama dengan mbak Linda ketika di Jogja hanya beda masa saja, Dhila masih new edition dan mbak Linda versi vintage-nya #ehh..ampun Mak!! bkakakak
O iyaaaa, disana ketemu juga sama Rara (Tara Lufita Sari) adik dari seminar kepenulisan juga.

Seruuuu....!!!!!! Khitmad, mengharukan, ngeri, merinding, campur aduk selama acara berlangsung.

Singkat cerita walau sebenarnya cerita ini sudah panjang, saya gagal kopdar sama saudara se-group, sedih banget (ToT). Sinyal tidak mendukung komunikasi kami untuk bisa menemukan satu dengan yang lainnya. Saya jadi membayangkan padang mahsyar. Ini masih sekian ribu orang, bagaimana nanti yang makhluk seluruh alam dari seluruh masa berkumpul (T-T) Allah, mohon kumpulkan kami dengan keluarga masing-masing disana nanti....

Berikut beberapa dokumentasi di acara tersebut

Tidak pernah melihat yang semacam ini sebelumnya

Selama berlangsungnya pemecahan rekor tilawah. Ibu yang posisinya lebih tinggi di antara yang lain itulah yang dimaksud mbak Linda dengan sebutan "Ibu-ibu yang duduk di kursi", sepertinya beliau sedang mengalami gangguan kesehatan. Foto ini saya ambil dengan tangan kiri tanpa menghadap ke belakang karena sambil tilawah.

Sesaat setelah tilawah bersama usai.

Saya melihat wajah mereka semua seperti sama, wajah para penghuni surga

Me and Mbak Linda

Mumpung ketemu, nyempatin foto sama Rara

Once more, Dek! CHEERS !!!!!

(Left to right) Rara, Sayaaaaaa, mbak Linda, Dhila

Semoga dengan adanya acara dan gerakan ini bisa menjadikan umat Islam Indonesia lebih Islami. Amiin Allahumma Amiin.

Harapan saya jika diadakan penggalangan acara yang kurang lebih serupa, pesertanya tolong dong lebih tertib gitu ya. Jujur saya kecewa saat banyak peserta yang bergerombol maju ke arah podium saat para artis diundang naik kesana. Kenapa sih sama artisnya?!
Kamera terhalang dong pastinya ya, dan mungkin ada kabel sound yang tercabut karena tiba-tiba suara dari alat pengeras mati. Kami tidak bisa mendengar tausiyah sama sekali.
Walhasil saya dan mbak Linda memutuskan untuk melanjutkan acara mendadak ke Pasar Baru, berburu kain. Yang penting kita sudah ikut berpartisipasi di sesi pemecahan rekor. Iya khan ya....

Masih ada yang takut baca satu juz sehari?! Bergabung di group ataupun tidak, yang penting "Coba dulu hayuuuuhhhhhh!!!"

Berikut video dari mbak Reni yang di share di group, semoga bisa terus membangkitkan Semangat Cinta Quran

 

READ MORE >>>

Wednesday, May 14, 2014

GAGAL PAHAM !!!


Jadi gini...
Saya gagal paham sama tugas KPM. Saya kira tugas deklarasi itu "pilih salah satu, ONLINE atau OFFLINE", tapi ternyata mesti dua-duanya #duhhBegoooo (-,-"!).
Lha tapi khan tulisannya kemarin ONLINE/OFFLINE, bukan ONLINE & OFFLINE. Ayolo, siapa yang nulis?! bzzzzz .... *nyari mangsa buat disalahin bkekekek

Halah ngelak juga percuma ini, yang dong-dong khan saya ini, gagal paham sama instruksi.
Tahunya juga baru semalam sewaktu Kepsek nagih tugas di group dan tanpa sengaja Jeng Afifa bilang deklarasinya kurang satu.

Berikut cuplikannya :
Kepsek          : "Iya barusan tak check... Sofie nyetor 3 halaman sekaligus"
Mas Adi        : "Wow.."
Kepsek          : "Masak yang senior pada kalah nih"
Mb Rahma    : "Iyaa keren emang yaa"
Mas Mulya    : "Kepsek saya udah..."
Kepsek          : "Sama dia juga nyelesaiin deklarasi"
Jeng Afifa     : "Deklarasi aku kurang 1 ya Pak Kepsek... kurang yang oplene"
Mb Rahma    : "Ayo yang belum offline"
Mas Adi        : "Yang offline sudah saya kirim buktinya via email ya..."

Tadinya saya yang tenang saja konsen tilawah, akhirnya jadi gagal fokus gara-gara ramainya notif. Penasaran dong ya saya, apa sih yang diobrolin. Walhasil ketika saya intip, saya terkejut, melotot dan pucat dan panik dan mau pingsan dan ... sudahlah... (-,-"!)

Saya              : "Lho deklarasi itu mesti offline sama online to? Bukannya salah satu aja?" (O.o"!)
Kepsek          : "Dua-duanya dong"
Mas Dika      : "Offline dan online saya via twitter"
Mb Rahma    : "udah cek kok punya Mas Dika"
Mas Dika      : "Jangan share disini fotonya"
Saya              : "Ealah Gustiii... salah tangkep"

So, setelah setor PR harian, saya langsung bikin coretan di kertas sedapatnya dan lapor, "Deklarasi offline'nya besok yes?!"

Dan inilah deklarasi offline saya, minta tolong sama siapa aja senemunya yang mau saya mintai tolong sepanjang perjalanan ngantor bkakakakak.
Dibilang narsis, lebay, muka beton, atau apalah....BODO AMAT. Orang kebanyakan malu susah maju yeeeeeee khan yeeeee?!
Tapi, kelakuan saya masih belum masuk level muka beton sih ya, masih biasa aja sih ya!

Satpam SDIT Al Irsyad dan Abang yang bantuin ngatur lalu lintas di situ. Agak nahan nafas juga sih ini ambil fotonya, sebelah kiri truck sampah lagi beberes (-,-"!)a
Suci Cahya Kartika (Finance), "Fotoin gw, tapi jangan kelihatan muka gw ya Mbak!!! wkwkwk" (-,-"!)a
Anak PKL di divisi offset dari SMK Grafika Malang, kalau mereka emang suka ng-exist wkwkwkwk
Irpan, teman satu department, sekali-sekali jangan pose napi dong Paaannn! hasyeeehhh (-,-"!)a
Kiki - Drafter, "bentar Mbak, ngerapiin rambut dulu" #bzzzz (-,-"!)
P. Firman - Drafter, "Ini saya boleh nyisir dulu nggak?" #bzzz (-,-"!)


NOTED ya DY :
"Kalau dikasih tugas tuh dengerin baik-baik. Perhatikan dan Perjelas!!!"

Whatever it is ya, yang penting HUTANG OFFLINE LUNAS yeeeesssss ?!!!!!


Let's #GetBackToWork
READ MORE >>>

Sunday, May 11, 2014

Setor... Setoor...PR-1 Kelab Penulis Muda Jakarta Batch #2

 

Buwahahaha... akhirnya keluar dari gua yang penuh sarang laba-laba *kibasin kerudung* (O,o")a apaan sih muncul-muncul heboh banget..?!
Ya bagaimana tidak bahagia dengan hebohnya, ini hari kedua trial mengaktifkan badan saya berhasil lagi. Setelah berhari-hari dipaksa jadi kutu kasur karena tepar diserang penyakit kecapekan, akhirnya si kutu loncat ini siap petakilan lagi \(^o^)/

Well, seharusnya sebelum posting tentang KPM Batch #2 ini, ada posting tentang Grand Launching One Day One Juz yang diadakan tgl. 04 Mei lalu di Masjid Istiqlal. Tapi kayaknya posting yang itu nyusul nanti deh ya, ini dulu yang saya ceritakan. Maklum pemirsa, ini PR dan harus setor hari ini, betapa siksaan ini sangat menyenangkan (-,-")a
Jadilah yang tadinya saya rencana mau nebus hutang istirahat semalam alias tidur di keretanya BUATAAAALLLL....!!!!
Lagian ini mata sudah settingan dari pabriknya "IF hutang THEN begadang UNTIL done" (>,<")a

Sebelum saya mulai mendeklarasikan motivasi saya untuk ikut KPM ini, simaklah dulu kisah perjuangan keberangkatan saya bkakakak *lebay kakak ~(^o^ ~) ~(^o^)~ (~ ^o^)~
Tadi pagi itu sebenarnya saya ketinggalan kereta pertama dari Karawang karena angkot yang menuju stasiun ngendon lamaaaa banget nunggu penumpang. Seperti biasanya, ba'da subuh saya capcuz berangkat biar terkejar itu kereta, tapi ternyata, si Abangnya santai banget sambil dangdutan.
Saya selesaikan tilawah karena saya kira nunggunya hanya sebentar, lhah tapi si Abang ternyata cuek saja.
"Lhah Bang, lami nyak?"
"Eh? Teteh buru-buru?"
"Nyak atuh, katinggalan kereta iyeu Bang!"
"Waduh, hampura nyak Teh! Dikebut sekarang dah ama saya"
"Nuhun Bang!", padahal dalam hati teriak-teriak "telaaaatttttt tauuuuuu!!!!!" ( T o T")
Walhasil yang harusnya jam 05.15 saya sudah berangkat, jadinya ikut kereta terakhir yang baru berangkat jam 06.23 *hiks*
Masih Alhamdulillah sih, sampai di Stasiun Senen jam 07.56. Alhamdulillah lagi ada teman yang mau mengantar ke lokasi KPM di Graha Atika (*khan saya blank area Jakarta Selatan xixixi)
Walau sempat kebablas dan balik arah setelah tanya sama bapak tukang sapu jalan yang baik hati banget, akhirnya sampailah di Gedung yang dicari-cari tepat pada pkl. 08.53.

Pas masuk dengan bloonnya saya muter-muter nyari lift yang ternyata lift-nya manual pemirsaaahhh... alias tangga..
"What?!?!?! Lantai 4, dengan tangga?!", itu yang pertama terpikir.
Tapi menyusul kemudian sebuah bisikan malaikat, "Dyyy... walaupun ruang kantormu ada di lantai 3, tapi kantormu jauh lebih terjal dibanding lantai 4 gedung ini. Then what makes you so surprised?"
Wokeh..hitung-hitung fitness..semangat...sehat...menjemput ilmu (^,^)9 #eeaaaa...khan dapat bonus, bonus betis gede wkwkwk....becanda ya, betisnya emang udah gede dari sononya wkwkwkwk.

Singkat cerita, peserta masuk dan acara dimulai. Awal acara, saya khususnya, sudah dibuat melongo kayak kebo cantik (*narsis tetep) karena ada dua peserta yang masih amat sangat imut Sofi dan Khanza (*maaf jika salah penulisan nama). Mereka berdua masih kelas 4 dan 3 SD. Tapi jangan dilihat imutnya, karyanya dan beraninya itu lho yang membuat peserta muda lain (*walau tak belia wkwkwk) serasa ditampol maluuuuu....duuhhh (-,-")

Acara demi acara dimulai, makin siang makin seru, dua jam yang isinya lengkap, padat, mantap, hingga pikiran tidak bisa istirahat di tempat. Kami ditugaskan untuk memantapkan hati memilih genre (*boleh ya saya sebut genre ^^) dengan sebelumnya harus melalui ujian bkekekek.
Pada akhir acara, sampailah pada tugas untuk hari ini yang salah satunya adalah mendeklarasikan motivasi saya mengikuti KPM ini....bbbrrrrr..
Tugas ini saya kembangkan sepanjang perjalanan pulang dalam kereta, ditemani teriakan Amang Asongan, tangisan bayi-bayi kegerahan, bau keringat, dan omelan seorang ibu kepada anak-anaknya di depan saya (*yang manis dong bu kalau sama anaknya --")

Nah, inilah pendeklarasian motivasi saya mengikuti KPM...jreng jreengg....\(^,^)~
Saya ingin di tahun 2014 ini, minimal ada satu buku yang terbit. Saya ingin berbagi sedikit ilmu yang saya punya dengan dikemas berbeda agar mudah dicerna. Karena rencana resign saya harus pending dulu sehingga kelas binaan yang akan saya buka juga harus ditunda, maka inilah salah satu jalan keluar yang terlintas dalam pikiran saya. Apapun kendalanya, proyek dunia akhirat ini tidak boleh terhenti, mereka harus tetap belajar dan pemikiran tentang mahalnya mendapatkan ilmu bisa sedikit demi sedikit berubah.
O ya, satu lagi yang utama dan paling utama, motivasi terbesar saya adalah keluarga, terutama Ibu. Semoga dengan apapun yang saya lakukan, bisa selalu menghadirkan senyum ibu.
(PS: Walau gigi depan Ibu sudah tanggal satu, but you're still the most wonderful mother in my heart)

Dah ah sekian dulu tulisannya, lanjut ke tugas selanjutnya yeeeee.....
Tapi saya mau mandi dan makan dulu, baru sampai pemirsa.



<(^,^")>
LOVE MY NEW FAMILY 
SPECIAL THANKS TO Mas Brili Agung ZP, Mas Oddie Frente, Panitia, dan teman-teman peserta 
KPM #2



 


Bonus terakhir di tulisan ini nih, sebuah foto tentang perilaku entah aneh atau unik yang tertangkap mata saya dan terabadikan saat menunggu kereta di Stasiun Kemayoran... Monggo kalau mau dijadikan alternatif acara ngapel wkwkwkwk


"Duh Sayang, udah berapa lama nggak keramas? Ini lipan-lipan sampai punya apartment!" WKWKWKWK



READ MORE >>>

Saturday, April 26, 2014

How to Respect your Books



Tulisan ini sebenarnya sudah agak lama saya buat saat mengikuti step by step tantangan menulis dari Bunda Sofie Beatrix di buku #KitabWriterPreuner. Bahkan sempat juga saya sharing di #Twitter dengan tag #rawatbuku.
Sengaja saya tulis kembali disini agar tidak tenggelam di antara banyaknya kicauan sehingga masih bisa dibaca lagi kapanpun, tanpa harus repot stalking ke belakang.

Let's mari kita mulaiiiiii.....!!!

Hari gini ya, siapa sih yang tidak mengenal buku? Adakah yang belum kenal dengan buku?
Saya persilahkan salaman dulu sama ATLAS #ehh wuekekek.

Seperti yang semua orang ketahui saat ini, minat terhadap buku memang tinggi sekali. Toko buku hampir tidak pernah ada sepinya. Seringkali saya berbarengan dengan sesama bookaholic (*istilah saya sendiri, dilarang protes!*), menyerbu toko buku terutama yang terpampang billboard besar  
"DISC. UP TO 100%"
*woohoooooo I see heaven !!! ~(^.^ ~) ~(^.^)~ (~ ^.^)~.

Telaten sekali memilah dan memilih hampir semua item yang terpampang di rak-rak buku, seringkali mereka berhenti lama untuk satu buku, kemudian ditaruh lagi, tidak jadi dibeli, karena sudah selesai dibaca di tempat #weks
Betah berdiri dari toko baru buka sampai diusir penjaga karena toko sudah hampir tutup.
Kebiasaannya siapa hayooo, ngaku Cuuunnggg dooonnnggg !!!!
(*saya juga tersangka waktu SMA dulu wkwkwk*)

Tapi tidak sedikit juga yang langsung dimasukkan tas belanja hanya dengan membaca sinopsisnya saja. Ada yang hanya beli satu, tapi banyak pula yang sampai butuh trolley untuk mengusungnya sampai ke meja kasir .
(*termasuk saya ketika sudah gajian mwuehuehue*).
Ada yang memang benar-benar dibaca dan diserap manfaatnya, tapi banyak pula yang hanya ikut-ikutan ataupun lapar mata, sampai rumah tidak dibaca dan hanya ditumpuk begitu saja. (-,-")a

Nah, setelah dibaca ataupun setelah dibeli tanpa sempat terbaca, berapa banyak yang masih memikirkan nasib Si Pengantar Ilmu itu?
Hampir tak terpikirkan darimana kertas itu berasal dan butuh waktu berapa lama dari bibit hingga sampai menjadi kertas. Bagaimana kertas itu di mixing dengan kerja keras dan kecerdasan hingga akhirnya bisa menjadi sebuah buku yang layak baca?!
Bagi saya pribadi, buku itu punya jiwa.
Bagaimana ilmu yang dibaca mau menempel lama di pikiran jika habis manis bekasnya bernasib miris?! Rusak, diangkut ke tukang loak, digeletakkan begitu saja, bahkan tidak segan untuk melempar ke tempat sampah. Bukankah akan jauh lebih bermanfaat jika kita rawat untuk kemudian dihibahkan ke yang lebih membutuhkan?!
Jangan-jangan ada yang belum tahu cara merawat buku?! (o,O")a

Berangkat dari alasan tersebut, maka disini akan saya sharing kebiasaan saya dalam merawat buku-buku koleksi saya. Sila disimak dan semoga bermanfaat yeee....


Biasakan untuk langsung menyampul buku baru

Sampul bisa dari bahan apa saja yang penting rapi. Saya biasa menggunakan sampul mika dan saya press dengan heater supaya rapi, hasilnya mirip seperti di laminating. Jika sudah disampul, baru saya mau mulai menjelajah isinya.
 


Beri pembatas pada masing-masing buku
Terapkan satu buku satu pembatas. Hal ini berfungsi agar saat ingin membaca sebuah buku, kita tidak perlu repot-repot mencari pembatas sebagai penanda halaman terbaca.
Hindari untuk menandai halaman dengan lipatan walau hanya 1 cm disudut lembarnya.
Tidak harus repot-repot membeli karena saat ini penerbit biasa menyertakan pembatas yang senada dengan buku yang mereka terbitkan. Tapi jika memang tidak ada, saya biasa membuat sendiri dari kertas bekas dan masih bagus yang tebal bermotif dan potong sesuai motif. Bisa juga dari kartu atm yang sudah kadaluwarsa, kartu nama, voucher discount, atau apa saja yang sudah tidak terpakai, contohnya seperti gambar yang ikut nampang di samping kanan ini xixixi...

 
Jangan kasar saat membuka lembarannya

Saya suka nyesek banget kalau lihat orang yang membuka lembaran buku seolah punya dendam dengan kertas itu dan kesannya "Kalo loe hancur, dendam gue terbalas!" wakakakak.
Buku juga bukan guling atau bantal, jadi jangan pernah diajak bobo bareng ya karena yang ada kita akan kerepotan me-rebonding tiap halamannya.
Satu hal yang penting sekali untuk diperhatikan, jangan pernah menggunakan ludah untuk memisahkan lembarannya yang masih lengket. Jorooookkkk !!!! ( 'o' )-o)>3<")


Perhatikan cara penyimpanan

Untuk memudahkan pencarian, perlu dibuatkan identitas di rak penyimpanannya.
Tata yang rapi sesuai dengan abjad judul, atau nama penulis, atau jenis buku.
Tambahkan juga katalog pada tiap rak.
Tempat penyimpanan harus kering dan terlindungi dari debu, karena pada ruang lembab, buku-buku tersebut akan mudah ditumbuhi jamur, bahkan disinggahi kutu-kutu buku dalam artian kutu yang sebenarnya ya.





 Sorting

Jika almari penyimpanan sudah over-limit, lakukan sorting untuk menyeleksi buku mana saja yang masih perlu disimpan dan mana yang bisa dihibahkan.
Alternatif lainnya, bisa mulai disegerakan untuk memperlebar perpustakaan atau membuat perpustakaan gratis bagi yang membutuhkan.
Buku yang terawat memiliki kelayakan yang lebih lama untuk dibaca lebih banyak orang, hitung-hitung investasi pahala berbagi sarana.



Soooo.....
Tidak ada istilah tanda buku yang sering dibaca adalah buku yang kusut, karena bagi saya buku kusut itu bukan karena dibaca, melainkan karena ditimpa badan saat tidur. Jangan menghakimi buku berdasarkan ke-gembelan-nya ya...!!!

Sekian sharing tips dari saya, semoga ada manfaat yang bisa diambil. ~(^3^)/*
READ MORE >>>

Thursday, April 24, 2014

About Stories Behind The Silence



Sebuah penjelasan ataukah pengakuan dosa?
Apapun lah ya sebutannya untuk label yang sengaja saya buat ini, yang pasti ini adalah sebuah jawaban panjang dari beberapa pertanyaan tentangnya.

Bisa dibilang bahwa isi dari label ini adalah PERENUNGAN.
Sebelumnya saya batasi dulu bahwa disini saya tidak sedang membahas move on, move up,ataupun tentang "cukup hanya bersama Tuhan". Karena bagi saya, ini juga salah satu bentuk pengajaran dari Tuhan untuk kita tentang rasa.

Semua yang saya tulis di label ini adalah hasil dari merenung dan sarana untuk kembali merenung, khususnya bagi saya pribadi.
Sesuatu untuk memahami manusiawinya manusia dalam untaian rasa yang tidak terucap karena gaungnya hanya sanggup didengar di relung sunyi.

Kok isinya galau memulu? (-,-")
Huehuehue... kalau saya tidak melihat dari galaunya, tetapi benih yang mengakibatkan lahirnya kegalauan. Kurang lebih benih itulah yang saya tangkap dari banyak sumber yang bukan hanya para muda.

Dih, udah tua masih curhat?
(^-^) Jeritan hati itu tidak mengenal usia karena syarat sahnya hanya jika masih ada umur di dunia.

Saya lebih memilih syair/puisi di label ini karena menurut saya hanya bentuk itulah yang bisa merangkum kisah tanpa menyebut merk pelaku. Tak perlu banyak bertutur tapi sarat makna dan jujur.

Well, demikian sekelumit tentang Stories Behind The Silence.

Semoga bisa diambil manfaat darinya walau sangat sedikit, agar hati tidak mudah dikacaukan oleh bisingnya rasa pribadi saja sehingga hanya bisa menuntut tanpa mau mengerti bahwa ada rasa hati lain yang haus untuk dipahami.



READ MORE >>>