Pages

Thursday, May 15, 2014

30 menit Gema yang Makin Menggema (GL ODOJ)



Foto pembuka udah bikin merinding yess ?!
Itu lima lantai full, padat, tidak lagi merayap, tapi langsung istirahat di tempat alias udah bingung nyari tempat kosong. Pokoknya waktu itu, kalau ketemu tempat duduk harus langsung ditempati, kelamaan dikit aja pasti anda akan menemukan diri anda berdiri bengong kayak sapi ompong di tengah para jamaah yang sudah duduk manis dan semua memandang anda. Buwakakakak, kebayang ya pemirsa \(^o^)/

Dua minggu sebelum acara, saya sudah hampir batal hadir. Mendadak ada rencana sama mbak Linda ke Cirebon untuk sebuah misi sosialnya dan sekaligus mampir ke keraton nonton pagelaran seni.
Ulak ulik hunting tiket kereta, ternyata tidak ada satu jadwal pun yang match dengan waktu libur weekend saya. Inilah nasib karyawan ya, suka ngenes akut sama jadwal. m(>-<)m

Jadilah detik-detik terakhir re-confirm ke mbak admin yang cantik berseri, mbak Yeti Putri Utami.
Dari group kami, ODOJ-744 (*nama group saya gedein biar ikut narsis), ada beberapa yang hadir.. Lainnya berhalangan hadir karena lokasi tinggal yang jauh ataupun juga karena sedang berada di suatu situasi yang sulit sehingga harus merelakan acara ini #tsahh.
Ini beberapa anggota 744 yang hadir, nampang bentar yess?!

ᴥ Latifa Nuraeni ᴥ

Mbak Tifa ini luar biasa semangatnya.
Padahal sebulan sebelumnya dia sempat mengalami kecelakaan yang mengharuskan dia menjalani operasi perbaikan rahang, dibelain jauh-jauh datang dari Kebumen demi ikut mensukseskan acara ini lho.

ᴥ Sari Purwaningsih ᴥ

Bundo Sarindo ini bekerja, berbisnis, ibu rumah tangga, dan seterusnya. Sebenarnya saya juga bingung dengan beliau, tinggal di Jakarta sudah lama sekali (walau belum lama banget sih), tapi gagal paham sama daerah seputaran Istiqlal. Ya Allah, kemano sajo bundo badindoooo tanpa bandooo....~(-,-''''!~)



ᴥ Reni Yandwi Sari ᴥ

Kenapa tulisan masjidnya kebalik ya (--")a
Alias mbak Ren-Ren Pyo, artinya apa saya juga tidak paham (-,-"!) atau mungkin terobsesi lagu bermain anak-anak jaman dulu ya "Pyo mika Pyo mika Pyo es Ka" *apaanBangetSih.
Jangan ter-wow sama fotonya, Pemirsa! Foto maupun kenyataannya emang cantik sih, tapi heeyyyy...dia sudah hampir mengakhiri masa lajangnya lhooo... Sukurin wooooo telaaatt wooooo \(^o^)/



ᴥ Yeti Putri Utami ᴥ
Please welcome dan mari kita sambit #ehh sambut, inilah sang admin #jreng #jreng *gelarKeset. So, what will I say? (-,-")a Ya udah lah ya, yang pasti dia cantik dan soleha dan pintar dan tegas dan suka ngomong sama tembok #aik #dooh . Sorry, foto has been removed ya, misi pribadi yang bersangkutan wekekek.

ᴥ dan saya dong yaaaa ahahahahaha ᴥ
Wuhuuyyy nampang juga dong sob. Masak dari kemarin posting setoran KPM juga muka saya tidak nampak sama sekali. Ini khan rumah saya, mau saya isi apa juga terserah saya, situ sewot ya jangan baca. wohooyyyy #AwasAdaYangNyalak wkwkwk
Satu lagi sebenarnya ada yang sudah daftar tapi batal hadir di hari H karena mertuanya mendadak masuk rumah sakit. Namanya Mbak Febriska Maskarina sekeluarga. Teriring doa untuk mertua mbak Riska, semoga segera diberkahi kesembuhan yang sempurna. Amiin #seriusDoa.

Dari sepanjang perjalanan sudah ribut semua, "mbak Dy sampai mana?"
"Ntar kita ketemuan dimana?"
"Aku nebeng temanku ya say!", kata bunda Sari
"Aku sudah sampai, sekarang di depan tulisan Masjid Istiqlal Jl. Wijaya Kusuma itu lho", sahut mbak Reni.
"Aku masih di busway mbak!", mbak Tifa juga menyahut
"Dari Depok kereta turun stasiun mana mbak?", weladalah Mbak Ye juga.
"Trus ke arah mana?"
Dan saya dengan tenang menjawab : 
"Saya masih di kereta, baru juga sampai Cipinang mbak bwuahuahuahua". Lalu saya lanjutkan, "Dari Depok turun di stasiun Juanda, keluar jalan dikit dah sampai. Mbak Tifa juga sama, turun di halte Juanda, jalan dikit juga nyampai. Itu bareng aja sama mbak Ye ya, Say!"
Lhah kenapa saya jadi kayak Peta Dora sih?! (-,-"!)

Setibanya di Stasiun Senen saya sudah langsung stress karena tidak satu pun P-20 menampakkan wajahnya. Wadooowww Bajaj mana bajaj ?!?!?!?!
"Beh, ke istiqlal berapa?"
"Ya biasanya aja, Neng!" *lagi-lagi dipanggil boNeng (-,-"!)
"Biasa berapa, Beh?"
"Dua lima ya Neng?!"
"Aik, biasanya mah 10 kali, Beh! Istiqlal deket ini"
"Tambahin dikit deh yak"
"Ya udah lah, saya juga buru-buru ini. Lima belas ye, Beh?! dan jangan panggil saya boNeng!"
Weh si Babeh Bajaj malah ngakak sambil bukain pintu #tsah serasa sesaat jadi Cinderella turun tahta haizeehh...

Notif WA udah ribut banget, nanyain sudah sampai mana, padahal yang datang dari group kami hanya berapa ya, serasa ada satu kampung yang berkoordinasi, "ketemu di pintu Al Fattah, ok?!" that's what I said. Singkat.
Duh Saudariku 744, saya tahu kalian sangat mencintai saya, tapi saya juga sedang PDKT sama Babeh Bajaj biar beliau mau ngebut. bkakakakakak.

Weladalah bbm ikut teriak-teriak. Ternyata mbak Linda (mbak baru sesama jamaah kajian Ustadz Yusuf Mansur), Sekar (adik baru dari seminar kepenulisan), dan beberapa yang lain.
"Dyah, gue udah nyampe. Sekarang di tempat wudhu. Lo nyampe mana?"
"Di bajaj cint. Macet parah"
"Ya udah, gue wudhu dulu, terus langsung nyari tempat ye!"
"Ok, mbak Lind!"
Tinggal satu belokan ke arah masjid, tapi macetnya sudah makin apakaaahhhh (OoO")
"Gue dapet tempat kita biasanya. Pilar kiri no. 2 dari depan. Deket ibu-ibu yang duduk di kursi", sambung mbak Linda.
"Maakkk, aku nggak jadi datang, lagi sakit jadi sama ibu nggak boleh datang (-,-")", yang ini bbm dari Sekar.

Nunggu dapat jalan juga pasti kelamaan. Dah akhirnya saya loncat aja turun, tinggal jalan 10 langkah ini. Kasihan juga babeh bajaj biar bisa ngangkut penumpang lain. 
"Lho Neng, kagak nyampe depan aja?"
"Dih babeh, saya dipanggil boNeng lagi khan! Udah nggak pa-pa, tinggal jalan dikit ini, ntar babeh kasihan kelamaan. Puter arah ke kiri aja langsung Beh, arah kanan penuh banget! Makasih banyak ya Beh, moga lancar rejekinya hehehe"
"Amiin, makasih ye, Neng!"
Diih, another boNeng from Babeh Bajaj dan beliau mengucapkannya dengan sumringah sekali (-,-"!)

Eh, wait! Teman group saya apa kabarnya ya?! sudah dimana mereka?!
Ambil ponsel dengan maksud ingin menanyakan posisi, ternyata saya baru sadar kalau sinyal saya wafat seketika memasuki area Istiqlal. APAKAAAHHHH......w(O,O"!w)
Ya sudahlah, agak celingukan juga saya mencari kawan-kawan group sambil berjalan masuk menuju tempat wudhu.
Putus asa karena sudah tidak ketemu, saya langsung menuju tempat yang diinfokan mbak Linda karena itu satu-satunya petunjuk yang saya punya, walau saya sempat berbalik arah melihat penuhnya lokasi yang dimaksud dan saya tidak berhasil menemukannya.
Beruntung mbak Linda cekatan kirim sms ke saya, "Dyah, lo balik ke tempat yang tadi, gue panggilin lo kagak ngeliat sih!"
Baliiiiikkkkkk GRAAAADAAAAKKKKK !!!!!
Dan saya dijemput mbak Linda tersayaaanggggg v(ToT)v huhuhuhu...terharu banget...
Saya sudah bagaikan anak kutu kehilangan induk di atas sebongkah batu hitam di tengah gurun yang tandus dan diselimuti dingin dan pekatnya malam. Bayangkan, ngenes banget khaaannn (ToT)

Di tempat duduk saya dan mbak Linda, kita dapat teman baru, namanya Dhila (Novia Nur Fadhila) yang ternyata jebolan sebuah kampus yang sama dengan mbak Linda ketika di Jogja hanya beda masa saja, Dhila masih new edition dan mbak Linda versi vintage-nya #ehh..ampun Mak!! bkakakak
O iyaaaa, disana ketemu juga sama Rara (Tara Lufita Sari) adik dari seminar kepenulisan juga.

Seruuuu....!!!!!! Khitmad, mengharukan, ngeri, merinding, campur aduk selama acara berlangsung.

Singkat cerita walau sebenarnya cerita ini sudah panjang, saya gagal kopdar sama saudara se-group, sedih banget (ToT). Sinyal tidak mendukung komunikasi kami untuk bisa menemukan satu dengan yang lainnya. Saya jadi membayangkan padang mahsyar. Ini masih sekian ribu orang, bagaimana nanti yang makhluk seluruh alam dari seluruh masa berkumpul (T-T) Allah, mohon kumpulkan kami dengan keluarga masing-masing disana nanti....

Berikut beberapa dokumentasi di acara tersebut

Tidak pernah melihat yang semacam ini sebelumnya

Selama berlangsungnya pemecahan rekor tilawah. Ibu yang posisinya lebih tinggi di antara yang lain itulah yang dimaksud mbak Linda dengan sebutan "Ibu-ibu yang duduk di kursi", sepertinya beliau sedang mengalami gangguan kesehatan. Foto ini saya ambil dengan tangan kiri tanpa menghadap ke belakang karena sambil tilawah.

Sesaat setelah tilawah bersama usai.

Saya melihat wajah mereka semua seperti sama, wajah para penghuni surga

Me and Mbak Linda

Mumpung ketemu, nyempatin foto sama Rara

Once more, Dek! CHEERS !!!!!

(Left to right) Rara, Sayaaaaaa, mbak Linda, Dhila

Semoga dengan adanya acara dan gerakan ini bisa menjadikan umat Islam Indonesia lebih Islami. Amiin Allahumma Amiin.

Harapan saya jika diadakan penggalangan acara yang kurang lebih serupa, pesertanya tolong dong lebih tertib gitu ya. Jujur saya kecewa saat banyak peserta yang bergerombol maju ke arah podium saat para artis diundang naik kesana. Kenapa sih sama artisnya?!
Kamera terhalang dong pastinya ya, dan mungkin ada kabel sound yang tercabut karena tiba-tiba suara dari alat pengeras mati. Kami tidak bisa mendengar tausiyah sama sekali.
Walhasil saya dan mbak Linda memutuskan untuk melanjutkan acara mendadak ke Pasar Baru, berburu kain. Yang penting kita sudah ikut berpartisipasi di sesi pemecahan rekor. Iya khan ya....

Masih ada yang takut baca satu juz sehari?! Bergabung di group ataupun tidak, yang penting "Coba dulu hayuuuuhhhhhh!!!"

Berikut video dari mbak Reni yang di share di group, semoga bisa terus membangkitkan Semangat Cinta Quran

 

No comments:

Post a Comment