Pages

Wednesday, October 30, 2013

Smart Broadcast Messages



Tadinya saya mau mendahulukan posting lanjutan tentang materi kajian bulanan Istiqlal, tapi saya pikir posting ini yang mesti saya publish dulu. Terlambat mungkin, tapi lebih baik saya posting untuk mengantisipasi jika ada kejadian yang sama di masa mendatang.

Posting kali ini muncul karena baru-baru ini saya sering sekali menerima broadcast messages (BM) yang tidak jelas asal muasalnya. Dikemas sedemikian rupa dengan kata pengantar yang panjang dan lebar  untuk menimbulkan kesan bahwa sang pengirim BM peduli.
Di dalamnya, disertakan sebuah link yang jika kita click maka akan langsung merujuk ke satu alamat web untuk mendownload sebuah video mesum, dan yang baru sekali terjadi adalah video beberapa pelajar di sebuah sekolah menengah pertama.

"Lihatlah video ini, mau jadi apa bangsa kita jika generasinya seperti ini? Bagaimana orang tuanya jika mengetahui inilah yang telah diperbuat anak-anaknya. Bla..bla..bla..dan seterusnya dan sebagainya". Kurang lebih seperti itulah kalimat dalam pesan tersebut. Seolah-olah dia peduli, seolah-olah dia marah dengan kejadian tersebut, seolah-olah dia 'mengutuk'.

Menurut saya, jika memang si pengirim merasa prihatin dengan kondisi moral negeri ini dan ingin kejadian tersebut diusut lebih lanjut sebagai langkah pemberantasan, alangkah lebih baiknya jika video tersebut diserahkan kepada pihak yang berwajib. Bukan malah disebar luaskan melalui social media. Amat sangat mungkin pesan tersebut sampai kepada anak-anak di bawah umur, secara di negara kita yang kaya ini, para orang tua banyak yang dengan senang hati memberikan apapun yang diminta anak-anaknya walaupun dengan harga selangit  walaupun minim manfaat. Hanya sekedar untuk pasang aksi dan jaga gengsi.

Bisa jadi video tersebut malah menjadi contoh untuk anak-anak yang kurang mendapat pendampingan dan bimbingan dari orang tuanya. Yang terjadi kemudian, mereka tergelitik untuk ikut mencoba, meniru perilaku yang kurang pantas seperti itu. Semakin memperburuk kondisi kesusilaan di negeri ini bukan?!

Atau bahkan menjadi koleksi pribadi bagi sebagian orang dengan hobi semacam ini. Naudzubillah. 
Bukan menghasilkan penyelesaian, tetapi cenderung menjadi perbincangan kosong, bahkan bahan candaan.

Saya sendiri, saat menerima BM dan membaca isi pesannya yang menjurus ke video tersebut, langsung menanyakan kepada para pengirim, herannya saya bahwa isi percakapannya hampir sama.
Saya     : "Ini video apa? Apa video mesum anak SMP itu?"
Teman  : "Kamu udah lihat? Ih, aku sampe kaget liatnya pas tadi abis nerima BM, mau jadi apa negara ini mbak, generasinya bobrok. Gimana sich ortunya kalo ngedidik"
Saya    : "Oh nggak, aku nggak liat. Cuman aku udah baca beritanya di internet. Dari kata-katanya aku udah curiga kalo video itu yang dimaksud. Udah diusut ama polisi kok"
Teman  : "Oh, kirain liat juga. Gimana sich ya mereka tuh bla bla bla bla (dengan maksud mulai menggunjingkan)".
Dan percakapan selanjutnya adalah, saya menganjurkan agar jika menerima BM semacam itu, jangan lagi disebar, lagipula kasus tersebut malah sudah ditangani polisi.

Sikap saya mungkin mengecewakan bagi sebagian orang yang suka langsung komentar jika ada kejadian yang sedang ramai diperbincangkan, dan malah menambah gempar. Namanya juga negeri sejuta komen, udah seru-seru mengawali pembicaraan, eh ternyata lawan bicara tidak menimpali seperti yang diharapkan. Hehehehe Maaf ya bukan hobi saya..

Ayolah lebih bijak untuk selektif dan tidak mudah terprovokasi dengan berita yang kurang bermutu, takut jatuhnya jadi ghibah atau bahkan fitnah. Pilah pilih mana yang pantas dan perlu untuk di broadcast dan kemana harus disalurkan. Jangan malah nantinya kita yang menjadi salah satu penyebar kemaksiatan. Naudzubillah.

Bukan bermaksud untuk menggurui ataupun sok bijak, saya hanya mengajak untuk sama-sama berupaya menyelesaikan bukan malah menjadikan bahan gunjingan. Lakukan walau sedikit.

Semoga bermanfaat dan maaf jika kurang berkenan.

Jazzakumullah khairan katsiran.
READ MORE >>>

Monday, October 28, 2013

Kajian Istiqlal UYM 271013: (1st) As Easy As Always



"Share info penutupan jalan dear Sahabat/Family :
Sehubungan dengan adanya kegiatan perdana :"Internasional Mandiri Jakarta Marathon" yang akan berlangsung hari Minggu ini, 27 Oktober 2013, sebagian ruas jalan Jakarta akan ditutup mulai jam 02.00-12.00 WIB. Rute Share info penutupan jalan dear Sahabat/Family: Sehubungan dengan adanya kegiatan perdana: "Internasional Mandiri Jakarta Marathon" yang akan berlangsung hari Minggu ini, 27 Oktober 2013, sebagian ruas jalan Jakarta akan ditutup mulai jam 02.00 sd 12.00 WIB. Rute Jakarta Marathon akan Start jam 05.00 mulai dari MONAS - BUDI KEMULIAAN - ABDUL MUIS - GAJAHMADA - HAYAM WURUK - KOTA TUA - KEMBALI KE STASIUN BEOS - PEREMPATAN HARMONI - belok kir ke IR JUANDA - GED KESENIAN -  POS INDONESIA - GEREJA KATHEDRAL - MESJID ISTIQLAL - VETERAN - SEKNEG - MEDAN MERDEKA BARAT - THAMRIN - BUNDERAN HI - IMAM BONJOL - BELOK KANAN KE KUNINGAN RASUNA SAID - BELOK KIRI KE GATOT SUBROTO ARAH PANCORAN - PUTAR BALIK DI BAWAH PATUNG PANCORAN - SEMANGGI - BELOK KIRI KE GERBANG PEMUDA - ASIA AFRIKA - LURUS KE HANG TUAH HINGGA PLN - BELOK KE SISINGAMANGARAJA - BUNDERAN PATUNG PEMUDA - SUDIRMAN - THAMRIN - BUNDERAN PATUNG KUDA - FINISH DI MONAS4 Rute TRANSJAKARTA akan tertunda operasi hingga jam 12:00 :- BLOK M - KOTA- GROGOL - PULO GADUNG- GROGOL - CILILITAN- GEDUNG LANDMARK - RAGUNAN Pintu Masuk/Keluar TOL DALAM KOTA juga akan ditutup sementara :- SEMANGGI- PANCORAN sepanjang Rute Jakarta Marathon, akan ada 17 Panggung Festival Seni Budaya untuk memberikan semangat kepada para pelari sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat yang diharapkan juga turut untuk meramaikan dan memberikan semangat kepada pelari. Mohon informasi ini disebar luaskan kepada teman, saudara dan masyarakat agar menjadi maklum dan merencanakan kegiatannya secara lebih cermat.

---***---
 26 Oktober 2013

Sehari itu saya mendapatkan banyak broadcast berisi pesan di atas. Dalam hati cuma tersenyum, bukan sombong ataupun menyepelekan, tapi karena yakin "Apa sih yang nggak mungkin kalau ada Allah?!". Bukan hanya sekali atau dua kali Allah mempermudah perjalanan saya ke majelis, tapi selalu. Jadi tidak ada alasan bagi saya untuk ragu.

Bahkan ada beberapa sahabat yang malah melarang saya untuk berangkat karena mereka sangat khawatir jika terjadi sesuatu. Tidak bisa sampai tujuan dan bahkan kesulitan untuk kembali. Saya berterima kasih sekali atas perhatian dan kekhawatirannya, tetapi saya sudah amat sangat kangen pake sekali dengan kajian bersama. Bulan kemarin saya sudah absen karena jadwal yang biasanya akhir bulan, jadi dipindah ke minggu ketiga, sehingga tabrakan dengan jadwal lain. Kondisi darurat, saya perlu recharge asupan gizi untuk qalbu hehehe.

Jadi, saya memutuskan untuk tetap berangkat. No matter what will happen, I'm sure that Allah will guide my way.

27 Oktober 2013

Seperti biasa terbangun pkl. 03.00 dini hari, mandi dan dilanjut tahajjud. Saya mohon semohon-mohonnya untuk diperlancar perjalanan kesana, bisa sampai tepat waktu, dan mampu menyerap ilmu dengan baik sehingga bisa saya share ke yang lain yang mungkin tidak berkesempatan ataupun berhalangan hadir.
Dan semoga Allah memberkahi saya dengan ampunan dosa, kesempatan memperbaiki diri dan menjadi salah satu dari sedikit yang bisa menebar manfaat bagi sesama.

Ba'da sholat Shubuh dan mempersiapkan diri, pkl. 04.45 saya meluncur ke stasiun karena jadwal kereta paling pagi ada di jam 05.15. Kenapa saya ambil jadwal yang paling pagi, karena perjalanan dari Karawang ke St. Senen membutuhkan waktu kurang lebih dua jam, kajian dimulai pkl.07.00 dan saya tidak ingin terlambat sampai di kajian.

Sepanjang perjalanan saya berdzikir seperti biasanya. Pasrah, kalaupun tidak bisa sampai di Istiqlal, Insya Allah atas izinNya pasti ada hikmah yang indah.

Alhamdulillah, benar saja, kereta berkali-kali berhenti dengan waktu yang cukup lama karena harus mendahulukan kereta jarak jauh. Ujian kekhawatiran, hahaha..
Saya orang yang paling takut dan tidak suka tidak tepat waktu, karenanya bagi saya itu adalah ujian saya karena Allah ingin saya berlatih untuk pasrah hanya kepadaNya. Senyum saja, istighfar, semua atas kehendak Allah.

Saya alihkan pandangan ke para penumpang, karena saya juga hobi mengamati interaksi, sering bisa jadi sumber inspirasi.
Ada yang tidur molor (saya juga sempat tertidur, sampai akhirnya kepala saya kejedot jendela kereta).
Ada yang asyik merokok, padahal ini di dalam kereta yang sudah dipasang AC (#prihatin, entah mereka benar-benar tidak tahu atau tidak mau tahu)
Ada yang riuh berbincang dengan pennumpang yang lain.
Dan pada akhirnya mata saya tertuju pada sepasang suami istri yang sangat sederhana dengan bayi mereka yang mungkin masih berumur 7-8 bulan. Karena di samping saya, maka saya tidak bisa melihat wajah mereka, yang terdengar hanya saat mereka berbincang. Halus tutur bahasanya ke pasangan, sang istri telaten, kalem, dan terkesan benar-benar menghormati suaminya. Bergantian merawat anaknya yang lonjak-lonjak di pangkuan, jika sudah keterlaluan, dia hanya menegur dengan lirih dan anaknya pun langsung duduk tenang lagi sambil tetap ceria. Penasaran sekali saya, seperti apa wajah mereka.
Allahu Yaa Rabb, ternyata sang suami mengalami kebutaan permanen, sepertinya sejak kecil. Tapi sang istri sama sekali tidak terlihat minder, bahkan sangat menghormati suaminya.
Saya benar-benar kagum dan menaruh hormat pada mereka. Lagi-lagi Allah kirimkan cerita untuk pembelajaran saya untuk terus ikhlas berucap syukur atas nikmatNya.

Kereta merapat sudah di stasiun Senen. Langit sudah terang, dan jika dihitung seperti biasa, mungkin total keterlambatan itu bisa sampai hampir satu jam, "bener telat ya, nggak pa-pa lah. Alhamdulillah selamat sampai disini" ujar saya dalam hati sambil melirik jam dinding di stasiun. Eits, saya kembali terperanjat melihat jam itu, sampai saya berhenti tepat di depan jam itu. "Kok masih 06.45?!. Belum juga percaya, saya cocokkan dengan jam di hp, benar, sama, masih 06.45.
Subhanallah, benar-benar luas kuasa Allah.

Girang sekali saya, lari ke depan untuk langsung hunting bajaj. Harusnya bisa P20 atau busway, tapi khan jalurnya di blockir, ini juga naik bajaj kemungkinan saya masih harus berjalan beberapa puluh meter untuk bisa sampai di Masjid.

Ada bajaj lama yang kondisinya sudah rapuh, dan pengemudinya juga sudah lumayan sepuh. Beliau merapat, "Mau dianter Neng?"
"Mmm...Iya Beh, bisa minta tolong dianter ke Istiqlal? Terserah babeh lewat mana, yang penting jarak yang paling deket yang saya nggak terlalu jauh jalan ke masjidnya, khawatir telat Beh"
Eh ada tukang ojek ikutan nimbrung, "kagak bisa kesitu juga, pan jalannya di blockir"
Bapak sopir bajaj tersenyum, "Udah Neng, masuk aja, babeh anter"
"iya deh Beh, makasih"

Sebenarnya saya agak aneh juga dan kaget sekaligus waspada, ini jalan kemana di luar rute gmap yang juga saya buka. Mau kemana ini si Babeh. Astaghfirullah al adziim, istighfar biar dijauhkan dari suudzon, babeh ini kelihatan polos dan baik. Saya akan ke tempat baik, tidak mungkin saya tidak dilindungi. Sepertinya jauh sekali jaraknya. Keluar masuk gang sempit dengan kecepatan rendah (mungkin karena kondisi bajaj yang sudah rapuh juga). Tiba-tiba bajaj berhenti, "Neng, udah sampai".
Saya tersadar dan sekali lagi terperanjat, di depan mata saya sudah gerbang masuk Masjid Istiqlal. Subhanallah, tanpa saya harus berjalan jauh dan masih 5 menit sebelum kajian dimulai.

Sejurus kemudian sudah saya dapati bahwa saya sudah berwudhlu dan mendapat tempat strategis seperti biasanya. Saya gelar sajadah dengan mengucap bismillah, istighfar dan tasbih, saya mulai sholat tahiyatul masjid dan dilanjut dengan dhuha. Demi Allah girangnya hati saya dan ingin sekali berurai syukur pada Ilahi Rabbi atas skenario indah di awal hari itu. Sekaligus mendoakan kemuliaan kepada orang-orang yang sudah memberi saya pelajaran tambahan di sepanjang jalan.

See, jika diceritakan kembali ternyata luas sekali berkah Allah di setiap nafas kita, khan?!
Ternyata juga, apa yang saya alami di setiap perjalanan termasuk perjalanan kali ini, dibahas oleh KH. Ahmad Kosasi M.Ag yang membuka kajian pagi itu. Apa saja isinya? I'll share to you in the next chapter, karena materi kajian kali ini padat merayap, jadi akan saya bagi menjadi beberapa judul. Termasuk materi tafsir oleh Ustadz Slamet Ibnu Syam, dan juga materi dari Ustadz Yusuf Mansur.
O ya, di acara tersebut hadir juga Bpk. Gita Wiryawan yang sedikit berbagi tentang ekonomi di negeri ini. Satu lagi, di tengah berjalannya pengajian, saya mendapat seorang saudara lagi, namanya mbak Linda. She's nice dan untuk kajian berikutnya, kami akan janjian untuk bertemu lagi, Insya Allah semoga Allah mengizinkan.

Well, sekian dulu opening story untuk kajian Istiqlal kali ini.
Saling mendoakan semoga diberkahi usia, kesehatan, dan kesempatan untuk terus berbagi ya.

Jazakumullah khairan katsiran.

READ MORE >>>

Friday, October 25, 2013

Pak Bantumi ingin kawin lagi




Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat bercerita bahwa saudaranya dimintai bantuan untuk mencarikan istri oleh adik kawannya. Biasa ya? Yang bagi saya agak kurang biasa adalah ini untuk posisi istri kedua.

Sebut saja yang dimintai bantuan adalah Pak Handi, dan yang meminta bantuan adalah P. Bantumi.

Pak Bantumi berkisah kepada Pak Handi bahwa ia sudah mengantongi izin dari istri pertama untuk mencari istri kedua dengan alasan bahwa istri yang pertama tidak bisa memberinya keturunan (begitu menurut diagnosa dokter), dan katanya sang istrilah yang menyuruhnya.

Yang membuat lengkung senyum di wajah saya tidak seimbang (hahaha) adalah kesan yang saya tangkap dari percakapan dan nada bicara yang dikisahkan kembali itu malah sepertinya Pak Bantumi lah yang amat sangat ngebet untuk bisa mendapatkan istri muda.

Seperti dikisahkan oleh sahabat tersebut, saat Pak Handi ditanya, "Apa pekerjaan Pak Bantumi, pengusahakah? PNS? Atau bekerja dimana? Atau hanya nebeng tenar karena kakaknya seorang pejabat?" (*usut punya usut dia adalah adik seorang pejabat terpandang di kotanya).
Jawaban yang didapat membuat saya spontan tergelak, "Nah, itu yang aku kurang tau pasti"

Tanggapan akhir dari sahabat tersebut bijak sekali menurut saya "Wah, aku nggak berani"

Atas kisah tersebut, inilah pendapat saya. Yang mau beda pendapat silahkan, tapi yang jelas ini pendapat saya dan berlaku bagi saya.

Agak kurang wajar permintaan tersebut, karena sejauh pengetahuan saya jika memang istri pertama yang meminta untuk dimadu, biasanya mah istri pertama itu yang melamarkan. Secara saat ini dalih para pria tidak sejati tuh banyak sekali. Sudah banyak contohnya dan saya rasa saya tidak perlu menyebutkan satu per satu, silahkan update berita di media saja ya..huehuehuehue panjang kalau disebutkan.

Tindakan yang menurut saya kurang bisa saya terima adalah menikah lagi karena tidak diberi keturunan, tidak bijak sama sekali rasanya. Well, ok, dokter bukan Allah, dokter bukan penjamin keputusan Allah. Coba simak kisah Nabi Zakaria as (QS. Maryam :1-15). Atas kesabaran, ketabahan dan doanya, Allah menganugerahkan seorang putera yang mulia baginya di usia beliau yang amat sangat senja dari seorang istri yang mandul.

Mukjizat itu ada bagi yang percaya.

Dari sisi istri P. Bantumi, wanita normal mana yang ingin tidak punya keturunan? Seikhlas-ikhlasnya untuk dimadu yang diucapkan di bibir, siapa yang menjamin tidak tersirat segores luka di hatinya?!
Komitmen yang diikrarkan di awal pernikahan berubah sudah, bukan lagi suka-duka-tangis-tawa-bahagia dilalui bersama #aiihh. Astaghfirullah, inikah yang dihadiahkan untuk wanita yang terpilih dan konon sangat dicintai?!

Saya sendiri bukan hanya bisa berpendapat terhadap kisah tadi karena tidak mengalami nasib seperti istri Pak Bantumi, tapi karena saya sebagai seseorang dengan endometriosis dan segala resikonya. Walaupun dokter mendiagnosa kandungan saya amat sangat sehat kecuali sedikit gangguan itu saja, hingga detik ini kekhawatiran itu sering timbul karena dokter bukan penentu keputusan Allah.
Hingga saya sudah menyiapkan pertanyaan yang pasti saya ajukan kepada yang ingin hidup bersama saya, bahwa saya bersama endometriosis dengan segala resikonya dari yang paling biasa hingga paling buruk (walau saya tidak ingin mendahului takdir Allah), jika tidak siap dengan resiko yang paling buruk, silahkan saja jika ingin menikah lagi, tapi tidak untuk bersama saya.

Let's say, kenapa tidak sang suami hadir sebagai penenang jiwa istri? Ada banyak anak yatim di luar sana, kenapa tidak memilih untuk hidup bersama-sama memuliakan mereka?

Dari kesanggupan berlaku adil terhadap kedua istri, benarkah akan adil, baik nafkah lahir maupun batin?

Saya tidak menentang poligami sejauh pelaksanaannya sesuai dengan aturan yang ditetapkan agama, tapi saya bukan pelaku poligami.

TL Pak Mario Teguh di account twitternya tepat sore hari setelah mendengar cerita itu "Jika dia mencintaimu, dia tidak selingkuh. Dan jika dia selingkuh, apapun yang dikatakannya adalah dusta"
Bagi saya selingkuh ataupun menikah lagi saat sudah mempunyai pasangan, itu sama saja sakitnya.

Tidak ada yang tidak bermakna dari tiap kejadian yang terjadi pada kisah kehidupan manusia. Allah menghadirkan setiap kejadian sebagai ujian, cobaan, teguran, dan sebagainya dengan tujuan yang tidak mungkin tidak baik.
Sebagai penghargaan atas ikhtiar dan tawakal yang sudah dilakukan, Allah pasti menganugerahkan kebahagiaan, entah itu di dunia atau di akhirat kelak. Yakinlah akan janjiNYA, karena itu pasti datangnya.

Sekali lagi, mukjizat itu ada bagi yang percaya. (^-^)
READ MORE >>>

How to stop the Galau-attack



Akhir-akhir ini menerima banyak sekali curhatan temanya galau... (hahaha curhat isinya ya pasti lagi galau ya..jarang ada yang berbagi bahagia like me and my bestfriends). "Pas malam mbak, kerasa banget dech galauku, gak sanggup rasanya, ingin lupa semuanya" #LHOH...
So, kali ini saya ingin berbagi sedikit tips untuk mengusir kehadiran Sang Galau yang Terhormat.
Ini yang saya lakukan tiap malam, karena saya tidak ingin bersahabat sama sekali dengan galau, monggo disimak (^,^)d :
  1. Wudhlu, terbukti mampu menyegarkan pikiran dan tubuh kita. Ini bisa dilakukan kapanpun gundah menyapa. (#eaa bahasanya)
  2. Baca doa tidur, tambahkan ayat kursi, al Mulk, Sholawat, istighfar, dan tasbih.
  3. Putar CD Quantum Ikhlas atau Murrotal Quran (keduanya bisa buat ngupgrade ketenangan jiwa) atau bisa juga diganti  dengan musik instrument yang bunyi-bunyiannya kalem, tenang, semacam bunyi-bunyian alam...sounds of nature ya kalo g salah sebutannya.
  4. Berbaringlah, pejamkan mata.
  5. Lepas semua beban jiwa yang berkecamuk dan meronta-ronta dan mencabik jiwa (*kumat lebay*). Pasrahkan semua masalah pada Allah, tundukkan diri serendah-rendahnya di hadapanNya.
  6. Khusyuk, istighfar. Eits jangan lupa minta dibangunkan untuk sholat tahajjud, kesempatan buat ngadu.
Dijamin, bakalan lebih cepat terlelap, istirahatnya tenang, dan akan terbangun dengan perasaan yang lebih segarrrr...

And that's what I call "Meditasi Ala Gue" and it's always works on me, seriously works on me, namanya juga ala gue. Well, who knows it will works on you too.

Cara ini selalu bisa menjinakkan rasa kantuk saya yang kalau malam suka sombong dan sapaannya mahal banget.
Kelebihan cara ini adalah You can always try this at home or anywhere you wanna try, oops Noted ya..I mean in the safe place lho..hehehe

Hokeh, Zelamat Menzoba Zaudaraaa... b(^-^)d
READ MORE >>>

Thursday, October 24, 2013

Grow Up, Stop Acting Like a Child




Bukan masalah berapa banyak teman yang ada di friendlist facebook, bahkan sampai ada account pertama, kedua, ketiga, dan akhirnya jadi fanpage. Atau berapa banyak follower di twitter yang setia stalking TL yang isinya galaauuu semua. Atau juga berapa banyak yang ada di contact list bbm, line, WA, kakao, dll. Bukan masalah itu, tapi berapa banyak yang masih peduli saat dia sudah bukan siapa-siapa.

Galau karena merasa kesepian? Galau karena merasa sudah tidak ada lagi yang peduli? Galau karena teman-teman mulai menjauhi? Galau karena ekspresi orang yang tidak menanggapi keberadaannya?

Jangan mencari-cari alasan dari sisi mereka  untuk dipersalahkan karena tidak mengikuti keinginan, itu namanya egois.

Introspeksi, look at yourself, search inside, find it, and try harder to fix it.

Jika galau karena sering kena marah, selalu dihujani teguran, akhirnnya mereka mulai menjauhi dan kehadiranya tidak dianggap, read this carefully, Dear!

Kesuksesan seseorang, sekarang atau nanti, banyak dipengaruhi oleh kebiasaan hidupnya.

Jika kebiasaan hidupnya tidak teratur, berantakan, dan akhirnya menghambat orang lain,
let say.. bangun pagi sering terlambat padahal sudah ada janji dengan orang lain sehingga tidak tepat waktu, berantakan, ceroboh, tidak fokus, jorok, kurang sopan santun, manja, dan selalu mengeluh..
Maka wajar jika kesuksesan itu menjauh seiring perginya semua rekan-rekan yang merasa terganggu dan tidak nyaman dengan tingkah polahnya.

Hanya karena mereka tidak memperlakukan seperti yang  diinginkan, tidak memperhatikannya seperti yangdiharapkan, bukan berarti mereka tak tulus padanya. Bisa jadi itu reaksi terakhir yang bisa mereka tunjukkan padanya setelah mereka lelah mencoba memperingatkan tentang hidupnya dengan berbagai cara yang ternyata hanya numpang lewat saja.

Coba hilangkan kebiasaan mengeluh, merengek, berekspresi manja. Diakui ataupun tidak, itu sebenarnya hanya cara yang kekanak-kanakan untuk menarik perhatian lawan jenis khan?! (walhal anak-anak tidak pernah melakukan hal ini #eh)

Bukan perhatian ataupun kasih sayang yang akan datang, tetapi hanya sebatas syahwat.

Acting like a child is not funny when you're not a child anymore.
Tidak punya pacar merengek, dunia seakan runtuh tumplek bleg jadi satu. Lapar merengek, terkena duri sedikit saja tangis dan teriakannya benar-benar menggemparkan dunia. (*lebay hehehe karena saya pernah menemukan orang selebay itu)

Tingkah seperti ini hanya akan merepotkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Sekali dua kali, mungkin oke, tapi kalau lama-lama juga orang pasti akan jengah.
"Siape elu..!" dikomentarin gitu biasanya ya.

Jangankan menjadi pasangan hidup, jadi teman saja pasti akan berulang kali ditinjau ulang, karena fungsi teman baginya tak lebih dari seorang pengasuh. Karena sikapnyalah yang menjadikan dia bukan teman yang bisa diajak berbagi dan sadar diri. Apalagi jika menjadi pasangan yang akan menjadi sandaran untuk anak-anaknya kelak. Menjadi pendamping yang sanggup berbagi dalam tiap suka, duka, tangis, dan tawa.

So You have to be tough, be strong, be wise.
Mandirilah, hindari mengeluh, hindari berlebihan dalam meratapi diri, segera bangkit dari keterpurukan, selesaikan tantangan -tantangan dalam kehidupan, dan menjadi panutan karena mampu bijak berperilaku.

Tidak perlu menceritakan pada seisi dunia semua masalah pribadimu, apalagi dengan didramatisir, jika hanya untuk mendapatkan simpati dari kawan ataupun lawan jenis.

All you have to do is try to be tough, be independent, not depent on others. Be wise, 'cause it's never too late to make things right.
READ MORE >>>

Wednesday, October 23, 2013

Ajarkan diri tata krama bertamu




Mungkin memang komunitas dan kualitas pergaulan itu besar pengaruhnya terhadap perkembangan karakter seseorang. Saat saya berkumpul dalam sebuah majelis ilmu yang tentu saja berisi orang-orang yang mau belajar, auranya beda sekali dengan saat saya menghadapi sekumpulan orang yang hidupnya yach mengalir begitu saja. Apalagi disini, sering bawa-bawa suku, "Dasar Jawa, ribet, kebanyakan aturan", hahahaha.
Benarkah hanya Jawa yang banyak aturan yang malah disebut bikin ribet?
Nyatanya, semua suku bangsa apapun pasti punya adab dan peraturan yang berlaku di lingkungannya.
Begitu juga dalam Islam. Sama banyak peraturan dan adab-adab yang mestinya diterapkan oleh penganutnya, dan kurang lebih juga sama dalam aturan Jawa, karena adab tata krama memang untuk mengajarkan sopan santun.
Hayo, masih adakah muslim dan muslimah yang berani bilang ribet? hehehe
Apa namanya jika hidup tapi tidak mau mengikuti aturan hidup? Pasti bisa jawab sendiri ya..

Berikut ini saya jabarkan salah satu contoh adab/tata krama dalam keseharian yang diajarkan dalam agama kita, yaitu adab bertamu. Yuk mari simak :
  1. Niat bertamu haruslah ikhlas dan tidak bertujuan untuk maksiat atau jahat.
  2. Tahu waktu yang tepat untuk berkunjung. Yang dimaksudkan disini adalah tidak pada saat jam-jam yang umumnya padat aktivitas, tidak pada waktu istirahat, dsb.
  3. Memperhatikan keperluan penerima tamu. Hal ini dimaksudkan jika yang dikunjungi adalah keluarga yang kurang mampu.
  4. Sebaiknya sebelum berkunjung, buatlah janji dengan tuan rumah, apakah ia sedang ada di rumah dan ada waktu untuk dikunjungi. Mungkin saja si tuan rumah sedang sibuk mempersiapkan atau akan menghadiri suatu acara. Tidak harus menjadi sahabat atau artis terlebih dahulu untuk bisa mempunyai acara sendiri dan punya kesibukan to?! Jika boleh datang, maka datanglah tepat waktu sesuai perjanjian.
  5. Hendaknya berpakaian yang rapi dan bersih, serta sesuai keperluan dan keadaan.
  6. Ucapkan salam, ketuk pintu dengan sopan tanpa mengagetkan si tuan rumah.
  7. Jika pintu sudah dibukakan, jangan langsung masuk walaupun sudah akrab. Tunggulah diijinkan dan dipersilahkan.
  8. Saat dipersilahkan masuk dan duduk juga ada aturannya. Periksa kondisi badan, adakah badan sedang kotor dan bau, entah karena basah kuyup terguyur hujan atau keringat berlebihan setelah bekerja atau kegiatan fisik berlebih, dll. Jika iya dan pasti akan merepotkan tuan rumah, maka sebaiknya tunggu di luar saja. Kecuali jika tuan rumah mempersilahkan untuk masuk dan membersihkan diri.
  9. Jika karena suatu alasan sehingga tamu tidak diterima kunjungannya, maka segera tinggalkan tempat dengan sopan. Jangan menampakkan kekecewaan.
  10. Bicaralah dengan bahasa yang baik dan sopan, serta menyenangkan tuan rumah.
  11. Berlakulah yang sopan dan ikuti aturan dalam rumah tersebut walaupun sudah akrab dan tuan rumah menyatakan untuk menganggap seperti rumah sendiri.
  12. Jika dihidangkan makanan dan atau minuman, ambillah secukupnya setelah dipersilahkan. Jika suka jangan berlebih dan jika tidak suka maka jangan ditampakkan, cicipi saja sekedarnya.
  13. Jangan berlama-lama dan membuat tuan rumah jenuh. Saat sudah selesai mengutarakan maksud dan keperluan, segeralah pamit. Mungkin saja tuan rumah juga butuh waktu untuk istirahat, waktu kumpul dengan keluarganya, sholat, mengaji atau yang lain-lain.
  14. Sampaikan terima kasih saat berpamitan atas sambutan tuan rumah.
Nah, masih lengkap ingatannya tentang ajaran ini khan? Atau bahkan sudah menjadi kebiasaan untuk berperilaku sesuai aturan?
Subhanallah, tetaplah menjadi muslim dan muslimah yang santun dan dapat mengajarkan kebaikan. Peraturan itu menyenangkan kok bagi yang ikhlas menjalankan dan mau menjadi lebih baik.

Sementara itu dulu ya, just wanted to share some rules that have started to be forgotten. Be nice, smart, and better people, won't you?!

PS : Insya Allah lain waktu di share adab menerima tamu, biar lengkap dan seimbang takarannya. v(^.^)>
READ MORE >>>

Tuesday, October 22, 2013

A Moment at Curhat Akbar Indosiar Eps. masjid Agung Karawang




Sebuah berkah di antara dilema mudik, mwuehehehe. Mudik lebih cepat, tapi jadi kehilangan pengajian-pengajian selama Ramadhan, karena jujur saya belum tahu jadwal pengajian di Malang. Yang pasti saya akan sangat sibuk dengan keponakan-keponakan dan bantu ibu di dapur. Beralihlah pengajian di Masjid ke dapur hiks..hiks...

Doa saya semoga sebelum pulkam masih ada pengajian yang bisa saya ikuti, entah dimana, khan Allah Maha Sutradara ya, terserah Allah mau pasang schedule buat saya dimana.

Dan benar saja, pas banget waktu saya jalan ke pasar, ada spanduk besar terpampang di Alun-alun karawang. Ada acara Curhat Akbar Indosiar pas tgl. 27-28 Juli 2013, tepat dua hari sebelum saya harus menuju Bandung untuk mudik lewat sana.
Giranglah saya pastinya. Sabtu diisi Ust. Al-Habsyi dan Ahadnya Mamah Dedeh (yang awalnya terjadwal akan diisi oleh Ust. Solmed).

Hari yang dinanti tiba. Rupanya panas dan terik Karawang yang khas ini tidak menyurutkan antusiasme masyarakatnya untuk hadir di acara tersebut. Semoga motivasi terbesarnya bukan hanya karena ingin nonton artis ataupun masuk TVnya ya (^-^)v.

Saya tidak terlalu bersemangat untuk mendapat tempat paling depan, tapi tempat paling dekat dengan pengeras suara, karena tujuan datang ke pengajian khan untuk mendengar tausiyah to, ya ben jelas gitu hahaha. Secara walaupun di depan tapi kalau jamaah di samping kanan kiri pada sibuk, riweuh sendiri, konsentrasi kita juga pasti terganggu khan. Pastinya memang riweuh karena ini untuk tayangan televisi.

Terpilihlah posisi yang paling pas dan yang menurut saya adalah satu-satunya lokasi VVIP. Saya di dekat pintu masjid hihihi. Pas banget lhoh, dekat pengeras suara, dekat LCDnya crew indosiar (nontonnya dari situ weh sama saja yang penting dapet esensinya), deket ke stage artis, juga pas untuk photo shoot ke stage para dai, apa namanya kalau bukan VVIP ?! wekeke...

O ya, dari beberapa artis pengisi acara, yang saya paling respect tuh sama Budi Doremi. Ramah, belum disapa sudah nyapa duluan. Hangat menerima sambutan fansnya. Ya semoga low profile buat seterusnya ya. Saat papasan , saya cuma ngelirik saja, begitu sudah lewat baru saya mikir "itu tadi artis ya? owh artis to" dan sambil jalan berlalu begitu saja xixixi.
Maaf Mas Budi, didoain sukses wae ya. Bukan apa-apa sich tapi lebih karena saya bukan orang yang rempong uber-uber artis, itu makanya jangan tanya nama-nama artis yang ada di koleksi photo-photo saya, sumpah saya tidak tahu nama mereka hahaha...

Yach, walaupun acara ini memang untuk tayangan televisi yang dikemas sedemikian rupa sehingga banyak teriakan "CUT!!!" and "ACTION!!!", saya bersyukur ada tambahan ilmu lagi.

Sekian dulu ceritanya, matur nuwun sampun dipun waos ... z(^-^)z
READ MORE >>>

Monday, October 21, 2013

On The Way "Arus Balik" to Karawang



Tepat satu bulan tanpa publish tulisan apapun hahaha. Akhirnya bisa juga terpublish walaupun telat beberapa bulan dari hari kejadian. Tapi semoga tidak basi ya, karena saya yakin kejadian ini masih bisa dijadikan referensi dalam perjalanan kemanapun dan kapanpun.

Ini lanjutan dari kisah pulang mudik, dan sekarang baliknya. Setelah mendapatkan kemudahan saat mudik, yang sudah saya ceritakan pada postingan sebelumnya, kembali Allah merahmatkan kelancaran dalam perjalanan saya. Di saat harga ticket pesawat untuk arus balik sudah membumbung tinggi, ticket kereta juga sudah bisa dipastikan habis, dan jadwal balik sudah mepet sekali, saya berhasil  mendapatkan ticket bus eksekutif dengan harga normal, dan ticket tersebut adalah satu-satunya ticket yang masih tersisa hingga H+7.

Sepanjang perjalanan tak hentinya saya berucap syukur, tersenyum mengingat perjuangan mendapatkan ticket mudik dan balik ini. Saat kondisi terang, saya sempatkan membaca Al Quran kecil yang selalu ada di dalam tas saya. Saat malam tiba dan lampu dipadamkan untuk kenyamanan penumpang yang beristirahat, saya beralih ke tasbih kecil hadiah dari ibu, memulai berdzikir semampu saya selama mata masih terjaga.

Subhanallah, perjalanan lancar tanpa terhalang macet. Waktu tempuh seharusnya 17 jam, tapi ternyata hanya 15 jam. Mungkin belum masuk waktu arus balik, pikir saya.

Hingga akhirnya saya sampai di Simpang Cikampek, dari sana saya naik angkot dengan tujuan awal Pasar Johar atau hanya sampai terminal Klari saja. Tapi beruntung lagi yang saya dapatkan, Pak Sopir adalah orang Jawa juga (walaupun beda Jawanya, beliau Jawa Tengah) dan karenanya beliau dengan senang hati mau mengantar saya dan beberapa penumpang lain yang kebetulan satu bus dengan saya hingga sampai ke depan rumah masing-masing hanya dengan ongkos Rp. 20rb saja. Harga yang lebih murah dibanding jika saya harus oper naik turun angkot dengan barang bawaan dari Ibu dan kondisi yang sudah letih. Mungkin Pak Sopir juga iba melihat mata saya yang sudah sayu, padahal tujuan saya paling jauh.

Sesampai di kost, saya berusaha menghubungi beberapa rekan yang juga balik ke Karawang di hari yang sama, tapi menempuh perjalanan dengan kendaraan yang berbeda. Ada yang pesawat, ada yang kereta, ada pula yang sama naik bus tapi beda jadwal keberangkatan yang bila dihitung-hitung pasti mereka akan tiba di Karawang lebih awal.

Di luar dugaan ternyata kabar dari beberapa rekan tersebut cukup mengagetkan saya, mereka terjebak macet. Ada yang macetnya padat susah merayap, ada yang karena bus mengalami kerusakan mesin, ada yang kereta bolak balik berhenti karena gantian lewat, ada yang kereta menuju Karawang terlambat, dll. Walhasil mereka baru sampai di Karawang dengan waktu tempuh kurang lebih 30 jam. Selama itu saya sudah makan, istirahat, mandi, beberes, sholat, dan mempersiapkan keperluan untuk bekerja esok harinya.

malam sebelum istirahat, saya sempatkan untuk browsing berita arus balik, ternyata benar, sejak kemarin terjadi kemacetan di beberapa titik, dan pastinya titik itu juga saya lalui. Kembali tertegun, benar saja teman saya terjebak macet, tapi dengan jalur yang sama, kenapa saya tidak terkena juga ? #Gleg.. Wallahua'lam

Sungguh betapa beruntungnya saya, Barakallah.

Perbanyak dzikir mengingat Allah selama perjalanan selalu berhadiah kejutan-kejutan indah langsung tanpa penundaan.
So, jangan pernah sedetikpun melupakanNYA. Pertolongan Allah itu nyata.
READ MORE >>>