Pages

Thursday, January 23, 2014

Through the Journey Chapter 1. Aku Pulaaaaanggg


Selalu dan selalu heboh semangatnya saat akan pulang kampung, walau sebutan kampung agak kurang saya setujui karena kota Malang jauh jauh jauh lebih wow ketimbang Karawang #jengkelPernahDiejekOrangKarawang huahuahuahua.
Walau jadwal dipepet-pepetin banget karena saya adalah orang yang sok sibuk #ehh , akhirnya dapatlah jadwal pulang tanggal 12 Januari 2014.

Tapi jadwal pulang pada tanggal itu akhirnya batal. Booking ticket yang sejatinya tanggal 12 itu harus saya tukar di tanggal 11 Januari dengan konsekuensi kena charge 25%. Masih Alhamdulillah ini ticket kereta ekonomi, coba kalau ticket pesawat, bisa jebol ini kantong huhuhu (T-T).
Tapi yasudahlah ketimbang saya keterusan ngakak baca bbm adik yang full of omelan, marah, plus nangis minta saya balik tanggal 11. Entah kenapa susah sekali menolak permintaan The Baby Hoey yang kalau sudah kumat bocahnya pasti begini.

"Pokoknya aku nggak jadi sayang sama Payed. Aku nggak bolo wis (nggak mau nemani), nggak seneng aku wis. Harah aku nangis a malihan (aku jadi nangis nih), nggak seneng aku!!!!!!"

Noh, bayi banget kan rengekannya, lupa sama umur. Kadang kalau semua kabelnya terpasang dengan benar, ya dia bisa jadi dewasa banget. Memang sih umurnya sudah hampir 25, hoh Ya Allah, 25??!?!?!?! Rasanya baru kemarin saya bujuk dan gendong dia keluar dari drum persembunyiannya, sedang menangis gara-gara dikejar orang gila yang ngefans banget sama dia wakakakak, siapa suruh wajahnya kayak boneka.
Well, cukup dulu tentang Moming dan mari ke perjalanan pulang.

Walhasil karena saat penukaran ticket sudah hampir mendekati hari H keberangkatan, maka saya kebagian kereta tambahan yang berangkat dari St. Pasar Senen tepat pukul 17.12 WIB.
Dan berdasarkan saran dari Ibu yang sangat-sangat khawatir kalau saya ketinggalan kereta, akhirnya saya naik kereta dari Karawang ke Jakarta jam 05.30 pagi. Kebayang ya saya kayak orang hilang selama 8 jam tuh ngentang di stasiun. Tapi baiklah, ketimbang kuwalat kayak dulu saat menolak nurut dan akhirnya benar-benar ketinggalan kereta.

Di pikiran sudah berjajar rapi ide-ide tentang apa yang akan saya lakukan selama jadi "kentang stasiun". Ahaa... seketika *cliiiinngggg*... baiklaaahhh, yang paling aman adalah jadi penunggu masjid hihihihi, sekalian istirahat karena sebenarnya sudah 3 hari saya demam tinggi yang belum juga mau turun hingga saat itu.

Nih ticket yang jadi perkara
Walhasil tergantikan olehnya... haiizzz

Rupanya keinginan saya difasilitasi lagi oleh Allah. Pintu gerbong yang saya naiki berhenti tepat di depan pintu masjid. Jadi, dengan barang bawaan sebanyak itu, saya tidak perlu repot dan langsung saja turun dengan anggunnya walau sejatinya saya lebih mirip panglima kura-kura. Plus lagi langsung disambut oleh Bapak penjaga masjid, entah siapa nama Beliau.
"Badhe kamana Neng?" (mau kemana, Neng?), tanya Bapak itu dalam bahasa sunda, menyambut.
"Oh, punten Bapak, abdi badhe ka Malang, kereta tambahan" (Oh, permisi Bapak, saya mau ke Malang, kereta tambahan), jawabku sambil tersenyum.
"Woh, lami atuh" (Woh, masih lama dong)

"Hehehe muhun. Bapak, abdi badhe Duha heula" (Hehehe iya. Bapak, saya mau duha dulu), ucap saya meminta ijin.
"monggo...monggo...istirahat nggon masjid wae mbak!" (silahkan..silahkan..istirahat di masjid saja mbak), jawabnya dalam bahasa jawa.
Kontan saya terperanjat, "lhoh, panjenengan jawi to pak?" (lhoh, Bapak juga orang jawa to)
"Hahaha lha iyo no, monggo pinarak, ditinggal sik karo Bapak ya?!", ujar Bapak itu sambil mempersilahkan saya masuk.
"Nggih pak, matur nuwun".

Masuklah saya ke dalam masjid, menata barang bawaan dan ke toilet untuk berwudhu. Alhamdulillah luang sekali waktu yang saya punya, Duha 12 rakaat tuntas, setoran ODOA tunai, lanjut tilawah yang tanpa terasa terselesaikan 3 juz tepat saat adzan Dzuhur. Mungkin kalau tidak terpotong saat saya tertidur, bisa bablas sampai 4 juz, tapi Allah Maha Baik, saya disuruh istirahat dulu hehehe #Ngeles

Mungkin Bapak penunggu masjid iba melihat saya yang mengaji sambil terbatuk-batuk dan muka merah padam karena memang sedang demam. Segelas teh panas langsung beliau sodorkan di samping saya. Masya Allah, semoga kebaikan beliau berbalas rejeki yang berlimpah. Amiin.

Dzuhur ke Ashar cepat sekali berlalu. Sekalian saya tunaikan shalat Ashar dan segera bergegas menuju loket pintu utara untuk check ticket, apa istilahnya..mm..boarding pass ya, sudah seperti di airport saja. Kemudian bersiap naik kereta. Saya hanya bisa menyertakan doa untuk Bapak penjaga masjid yang baik hati karena saya gagal menemukan beliau saat akan mengucapkan terima kasih dan berpamitan.

Sesampai di gerbong 3, menata barang bawaan dan duduk manis di kursi 9A, hati ini sudah jingkrak-jingkrak ingin sekali segara memulai perjalanan. Andai saja bisa, sudah saya dorong tuh kereta heuheuheu...
Ditambah Ibu, Adik, keponakan, dan Bapak (via Ibu) yang sudah ribet memastikan keberangkatan saya.
"Udah masuk kereta?",
"Udah ketemu tempat duduknya?",
"Udah jalan belum?",
dan yang spontan membuat saya kelepasan tawa adalah pertanyaan ini, "Nyampenya jam berapa? Sambel petenya mau pake telor apa sambelan aja?", aaaaaaaaa .... berangkatnya saja beluuummm... (>v<)

Heboh banget deh, padahal yang pulang hanya seorang Dyah si bawel, tukang protes, dan satpam rumah yang hobi sidak. Kok ya sambutannya dah kayak kedatangan tamu negara wae.
But that's my family. Selalu cinta dengan kehebohan mereka, kesederhanaan, spontanitas, apa adanya, kasih sayangnya, dan segala tentang mereka.

Telinga saya menangkap sebuah suara yang jika tidak salah ingat bunyinya kurang lebih seperti ini,
"Ting tung ting tung...
Kepada seluruh penumpang kereta api Matarmaja tambahan tujuan akhir stasiun Kota Malang, beberapa saat lagi kereta akan segera berangkat. Mohon pastikan seluruh penumpang sudah masuk dan barang bawaan sudah tertata di tempatnya.
Kepada Petugas, dimohon untuk segera menutup pintu kereta.
Selamat menempuh perjalanan dan Selamat sampai tujuan
... Ting tung ting tung "

Lalu....
"THOOOEEEETTTTTTTT............ PRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTT......."
Perlahan kereta melaju....ahahahahaha jug-i-jag-i-jug-i-jag-i-jug kereta berangkaaaaaatttttt .......

Bismillahi tawakkaltu 'alallah, laa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim
Bismillahi majrehaa wamursahaa inna robbii laghofuururrohiim

Ibu, Bapak, Moming, Pesek .... Weit for mi yeeee....!!!!!

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKUUUUUUU PUUUUUULLLAAAAAAAAANNGGGGGGG... wkwkwkwkwkwkwk

No comments:

Post a Comment