Pages

Friday, September 13, 2013

Be Tough, 'cause everything must have an end




Assalamualaikum wr wb. Semangat Sukses buat semua.
(Posting kali ini diawali dengan repost dari posting saya di www.dapurkeluargakecilku.blogspot.com)
Ternyata lumayan lama juga terkarantina dari blog ini. Maklum, termasuk kaum sok sibuk Ehehehe.
Beberapa bulan sempat dianak tirikan karena mesti full attention sama gempuran ujian ketaqwaan  yang datang silih berganti juga antri berebut untuk diselesaikan dengan indah.
Lalu hibah dadakan project di kantor yg akhirnya membuat saya merasa bergairah sekaligus kecapekan J.
Running these project were really exhausting, and sometimes I was really boring. Why so ? karena project baru ini tidak saya ikuti dari awal, tapi langsung harus turun menggantikan tugas atasan yang drop karena sakit gagal ginjal. Materi yang sejatinya butuh waktu kurang lebih 9 bln, harus tercopy dan terpahami dlm otak serta bisa saya transferkan kembali ke end user  dalam waktu  kurang dari sebulan. Super singkat dan langsung turun ke medan perang, hampir mirip perjuangan antara hidup dan mati #Ehh (^_^”)a .
Menghadapi awak produksi  yang lazim dikenal berwatak keras dan seluruhnya adalah pria. Dengan bermacam latar belakang pendidikan, lingkungan, dan pergaulan sehingga membentuk pola pikir yang beragam pula. You know how hard it is to face them. (>,<”)
Gebrakan meja, bentakan, sampai bantingan pesawat telepon sudah bukan hal yang mengagetkan lagi. Untungnya bukan pesawat terbang yang dibanting ya, kasihan pesawatnya hahay...
Pasti pada mikir, “itu perusahaan apa hutan?”. Well, that’s the truth.
But as the other stories in my life, I always said, “ Keep on spirit, Dear! It must have an end and you’ve been through something harder than just these!”.
Selalu setangguh itukah aku?
The answer is “First of all is a BIG NO”
But how could I through to these?
Simple answer, “Barakallah !!!” J
Selain Allah memberkahi saya dengan orang tua, kedua saudari, dan keponakan-keponakan, serta sahabat-sahabat yg selalu mendukung saya dalam menghadapi goncangan ketaqwaan kemarin, berkah Allah juga mengalir deras pada kesibukan di kantor yang Subhanallah gentingnya, sehingga menguras sebagian besar konsentrasi saya dengan sukses.
Dan yang terpenting adalah kepasrahan jiwa pada Sang Penguasa Kehidupan. Allah Azzawajalla. Yang berkuasa atas dimulainya hidup dan kepadaNya akan berpulang nanti. Pasrahkan saja semua masalah padaNya, niscaya indahlah jalan keluarNya.
 Andai saja saat itu saya larut terpuruk pada masalah pribadi saya dan hanya menyesalkan kebodohan yang sudah saya lakukan, mungkin saya tidak akan mampu merasakan pancingan umpan atas nikmat Allah yg sangat sedikit bila dibanding dengan luasnya jagad raya milikNya. Dan pada akhirnya nikmat itu dibuka lebih lebar.

Sebab bersyukur maka berkah itu semakin mengucur.
Sebab tawakal maka terbuktilah bahwa masalah tidaklah kekal.
Sebab sabar maka hidup semakin bersinar.

Masih pantaskah kita mendewakan “GALAU” ? Walhal Allah tidak memberikan apa yang kita minta karena Allah tahu bahwa tidak akan berakhir baik. Dan saat Allah tidak mengabulkan pinta kita, Allah justru mendatangkan yang jauh lebih indah dan mulia sebagai penggantinya.

Masih pantaskah kita mengiba pada “GALAU” ? Walhal yang digalaukan amat sangat sepele dan tidak sebanding dengan nikmat kesempurnaan yang telah Allah berikan sejak lahir.

Masih pantaskah kita memuja “GALAU” ? Walhal dunia ini sementara, kematian itu menyakitkan, dan akhirat itulah yang kekal. Kenapa tidak menggalaukan dimanakah kita akan kekal, dalam siksaNya ataukah dalam nikmatNya.

Sungguh saya malu karena syukur ini belumlah maksimal.
Sungguh saya merasa hina karena sering lebih khawatir dan takut pada ancaman dunia.

Sahabat, Yuk berhenti menggalaukan yang tidak kekal. Berhenti menggalaukan yang tidak halal. Lebih baik hadapi masalah dengan tegar, tegas, serta tawakal.
Para Nabi, Para Rasul, dan Para Khilafah mencontohkan ketegaran, ketegasan, dan penyerahan diri dalam tawakal kepada Allah SWT di sepanjang kehidupan mereka.
Tidak dengan memotong nadi, minum khamr, makan beling di tempat clubbing, update status seolah-olah manusia paling merana dibandingkan anak-anak yg kelaparan di Ethiopia. Atau juga mendengarkan lagu yang menurut mereka senyawa dan paling mengerti kegundahan mereka, sambil bilang “ hooohhh, ini gue banget, Cint!” dan sejurus kemudian menangis berdarah-darah hanya karena sebuah lagu yang membawa suasana hati semakin merana. #Ehh (-_-*)a.


D - Quotes :
Be tough, ‘ cause Allah has prepared a special gift over your sincerity.
Be tough, ‘cause Allah has had the key of your problems as long as you ask for it.
And Be tough, ‘cause everything must have a beautiful ending as long as you believe in Allah.

No comments:

Post a Comment