Pages

Tuesday, February 25, 2014

Through the Journey Chapter 4. Akhirnya Suara Sexy itu Terdengar lagi


Yuuuhuuuuuuu....yuk mari disambung lagi celoteh tentang Through The Journey ya. Celoteh terakhir kemarin tentang tangis pilu perut saya khan ?! Yang belum baca, silahkan klik disini. ~(^v^)~

Banyak di antara kami, para penumpang, yang akhirnya saling bertanya kota tujuan masing-masing dan bergantian berjaga. Spontan saja tanpa diminta, agar jangan sampai tertidur dan stasiun tujuan terlewatkan. Petugas KAI saja tidak ada yang berjaga untuk mengingatkan stasiun pemberhentian berikutnya. Nah kalau kebablas khan bahayaaaaa.... *gigit jari dong*

Beda sekali dengan saat masih ada pedagang asongan. Di tiap stasiun mereka berteriak mengingatkan, "Cirebon..Cirebon..ayo yang turun Cirebon persiapaaannn", "Tegal...Tegal...Tegal....Stasiun Tegal...jangan sampai ketinggalan!!". Noh, baik banget khan mereka.
Kurang lebih seperti itu teriakan mereka yang saya rindukan, dan memang terbukti tidak ada yang sampai terlewat. Tapi sekarang, kalau yang turunnya tidak sampai di stasiun paling ujung, mau merem juga khawatir kebablas, padahal perjalanan tidak cukup sejam dua jam.

Kedua pasangan suami istri di depan saya turun di Solo, tapi mereka terlihat capek sekali dan akhirnya tertidur pulas. Akhirnya saya dan adek remaja pria yang sudah saya ceritakan sebelumnya tanpa banyak bertanya langsung berjaga, walau sebenarnya juga ngantuk sekali.

Sampailah kami di Solo.
"mbak...mbak...sudah sampai Solo", ucap saya pelan untuk membangunkan mereka, dan mereka pun segera terbangun.
"Hah? Sudah sampai?! Mas..bangun..ayo turun"
Agak tergopoh-gopoh mereka menurunkan barang bawaan, lalu sebuah suara nyaring tiba-tiba terdengar, "Pelan-pelan! Diteliti dulu bawaannya! Berhenti agak lama keretanyaaa...nggak usah keburu-buru!"

Saya langsung mencari sumber suara, daaaannnnnn....
"Energen...Energen...kopi, susu jahe anget! Pop Mie...Pop Mie...Energen, kopi, susu, jahe anget!!!!"

Huwaaaaa *jingkrak-jingkrak dalam hati*.. mata saya langsung berbinar dan spontan berteriak.
"Pak'e.. kopi setunggal !!!" (Pak, kopi satu!), sambil mengacungkan jari dan tersenyum cerah.
"Wih mbak'e, ngelak nggih mbak?" (wih mbak, haus ya mbak?), beliau tergelak.
"Nggih Pak, plus keluwen kulo milai king Senen lho Pak, hahahaha. Wonten kopi nopo mawon Pak?" (Iya Pak, plus kelaparan sejak dari Senen lho Pak, hahaha. Ada kopi apa saja Pak?), jawab saya jujur.
 "Wonten torabika susu, moccachino, ABC, niki monggo dipilih!" , jawab beliau sambil mempersilahkan saya untuk memilih.
"Moccachino mawon, Pak! Pinten?", jawab saya memilih sambil bertanya harganya.
"Kalih ewu kemawon, Mbak".
Saya melotot dan langsung tertawa ke adek yang turun di Madiun itu, "Tuh kan dek, murah banget to, cuma 2.000 lhooo"

Si adek itu tergelak, mungkin dalam hatinya bicara, "Udik banget sih orang ini, biasa aja kali"
Halah, biarin aja, saya bangga biarpun udik, wkwkwkwk.

Setelah si bapak penjual kopi dan seperangkatnya berjalan menuju gerbong lainnya, mulai muncul suara-suara lain sahut menyahut.

"Aqua..qua..qua..maijon..pokari suit..seprit"
"Pisang kukus, kacang rebus, tahu asin. Muraah ... Muraahh.. Muraah"
"Leh Olehe..Leh Olehe..brem brem Madiun...wingkone anget"

Huaaaaaaa.... serasa dunia langsung berwarna...bunga-bunga bertaburan...musik mengalun riang...#eeaa *lebay kakaak* \(^v^)/
Bagi saya teriakannya sexy banget buuukkk...hahahaha.... apalagi kalau yang teriak tuh mbak-mbak dengan logat Solo yang jualan kopi.
Cengkoknya mesra penuh cinta..hahahaha...

Tapi ada yang baru tuh dan agak aneh, terdengar seperti, "margonisi... margonisi... margonisi..."
"Nahlo, paan lagi tuh? Biar kesini ah, ditungguin", pikir saya.
Suara semakin keras, tanda beliau semakin mendekat.
Ketika tepat di samping saya, ternyata beliau mengucapkan "makroni isi... makroni isi... "
Oalaaaaahhhh hahahahahaha.....

Begitulah teriakan-teriakan sexy itu terdengar diselingi dengan pemberitahuan mereka tentang pemberhentian selanjutnya. Silih berganti pedagang menemani perjalanan kami hingga ke Malang.

They are so sexy lhoooooo....hahahaha...suka..suka..suka..

No comments:

Post a Comment